Menurut Dirjen Kerjasama Internasional Kementerian Perindustrian, Agus Tjahjana, Bandung terpilih menjadi salah satu kandidat untuk Indonesian Silicon Valley karena punya sarana pendukung, salah satunya ada Institut Teknologi Bandung (ITB) yang bisa menghasilkan sumber daya manusia (SDM) untuk pengembangan teknologi.
"Silicon valley itu juga hanya sebuah nama di daerah San Fransisco, tidak merupakan sebuah kompleks tersendiri, perusahaan tersebar di daerah itu. Di sana ada MIT (Masachussets Institute Technology) dan universitas-universitas pendukung. Konsep Foxconn hampir mirip dengan konsep yang dulu saya pernah gagas, yaitu Bandung High Tech Valley, karena di sana ada ITB," katanya kepada detikFinance, Senin (23/7/2012).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk merealisasikan hal ini, pemerintah terlihat sangat gencar. Di waktu yang sama, Dirjen Industri Unggulan Berbasis Teknologi Tinggi, Budi Darmadi akan terbang menuju Taiwan untuk membicarakan niatan Foxconn ini lebih lanjut.
"Saya sedang di airport menuju kesana (Foxconn), untuk detailnya kita akan bicarakan, nanti hari rabu saya akan pulang lagi," kata Budi kepada detikFinance.
Sebelumnya, Menteri Perindustrian MS Hidayat mengutarakan, proyek besar yang diusung Foxconn ini setidaknya memerlukan lahan seluas 1000 hektar, dan total investasinya senilai US$ 8-10 miliar atau setara dengan Rp 72 triliun-90 triliun.
Foxconn adalah perusahaan manufaktur asal Taiwan yang memproduksi komponen-komponen elektronik untuk beberapa merk terkenal seperti Apple, Nokia, Google.
Salah satu produksinya adalah Ipad. Foxconn sendiri telah berinvestasi di Brasil dan berencana untuk menambah lima fasilitas produksi baru di negara itu.
(ang/dnl)