"Saat ini aset kami hingga akhir tahun mencapai Rp 10 triliun. Sehingga kami perkirakan 2014 bisa mencapai Rp 20 triliun," ungkap CEO Bosowa Erwin Aksa saat berdiskusi dengan media di Kawasan Mega Kuningan Jakarta, Senin (3/11/2012).
Bosowa saat ini memiliki dua pabrik semen di Maros yaitu masing-masing PT Semen Bosowa Maros dan PT Semen Bosowa Indonesia di Pulau Batam. Bila ditotal keduanya memproduksi sebesar 3,5 juta ton semen/tahun. PT Bosowa Maros memproduksi semen sebesar 2,5 juta ton/tahun dan sisanya oleh PT Semen Bosowa Indonesia sebesar 1 juta.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Menurut Erwin penyerapan anggaran hingga akhir tahun 2012 mencapai Rp 1 triliun sedangkan tahun 2013 penyerapan anggaran bisa mencapai Rp 3 triliun. Ke depan, Bosowa menginginkan arah bisnisnya tidak hanya fokus pada pengembangan industri semen tetapi power plant, energi dan sektor finance. Baru-baru ini Bosowa telah menjejaki kerjasama dengan Qatar National Bank untuk mengembangkan sektor finance di Indonesia.
"Penyerapan anggaran kita sampai akhir tahun 2012 mencapai Rp 1 triliun. Tahun depan penyerapan bertambah menjadi Rp 3 triliun. Ambisi kita sangat besar. Empat pengembangan yang akan kita fokuskan ke depan yaitu industri semen, power plant, energi dan finance. Kita juga telah jajaki hubungan dengan Qatar National Bank untuk mengembangkan sektor finance di tanah air," tandasnya.
(wij/dru)