Dua Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia Ekspansi ke Nigeria

Dua Perusahaan Makanan dan Minuman Indonesia Ekspansi ke Nigeria

- detikFinance
Sabtu, 16 Feb 2013 12:46 WIB
Jakarta - Perusahaan makanan dan minuman Indonesia terus meningkatkan pangsa pasarnya di luar negeri. Kali ini pasar Nigeria menjadi incaran beberapa perusahaan lokal untuk ekspansi.

Sekretaris Jenderal Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (GAPMMI) Franky Sibarani mengatakan, saat ini ada 2 perusahaan makanan dan minuman yang sudah serius dan tengah menjajaki pasar Nigeria.

"Mereka, dua perusahaan makanan dan minuman (snack, minuman ringan, biskuit) saat ini sedang menjajaki dan sudah melihat bagaimana kondisi tanah, infrastruktur, listrik dan lain-lainnya. Itu artinya ya memang sudah serius. Penjajakan sudah dari tahun lalu. Tahun ini akan mulai investasinya," kata Franky saat dihubungi detikFinance, di Jakarta, Sabtu (16/2/2013).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengungkapkan, niatan 2 perusahaan tersebut untuk menyasar pasar Nigeria adalah melihat pangsa pasar yang besar di sana. Selain itu, geliat ekonomi di Nigeria yang sedang tumbuh menjadi sasaran yang tepat bagi Indonesia untuk berinvestasi di sana.

"Di Afrika itu pertumbuhannya sedang bagus sehingga produk-produk Indonesia seperti makanan dan minuman sedang jadi sasaran di sana," kata dia.

Sementara itu, Franky juga menyebutkan, dengan dibukanya pasar Nigeria, nantinya akan menjadi pintu masuk sasaran investasi Indonesia untuk bisa masuk ke negara-negara lainnya di Afrika.

"Yang kita lihat sih Nigeria, Kongo itu pasarnya besar. Afrika Selatan memang lebih aktif," ujarnya.

Franky menambahkan, niatan 2 perusahaan itu sekaligus menanggapi pihak Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) dan Kementerian Perdagangan (Kemendag) untuk mendorong perusahaan Indonesia untuk menyasar ke Nigeria sebagai bagian dari tujuan ekspor dan investasi.

"Yang saya tahu Kemendag memuali dengan menfasilitasi untuk meningkatkan ekspor ke Nigeria, nanti dari ekspor meningkat ke investasi,' kata Franky.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads