Ini Dia 3 Perusahaan yang Kuasai 66% Kedelai Impor di Indonesia

Ini Dia 3 Perusahaan yang Kuasai 66% Kedelai Impor di Indonesia

- detikFinance
Selasa, 10 Sep 2013 15:25 WIB
Jakarta - Institute for Development of Economics and Finance (INDEF) mencatat ada 3 perusahaan atau importir yang menguasai stok kedelai di Indonesia. Ketiga perusahaan tersebut menguasai 66% stok kedelai di pasar dalam negeri.

"Yang menjadi persoalan adalah ada 3 perusahaan yang menguasai 66% alokasi kuota impor kedelai. Kalau 3 perusahaan ini nakal sudah tentu harga tidak stabil. Ini yang menjadi persoalan utama timbulnya kartel," ungkap Direktur INDEF Enny Sri Hartati saat berdiskusi dengan media di Universitas Paramadina, Mampang, Jakarta, Selasa (10/9/2013).

Menurut catatan INDEF ada 3 perusahaan/importir besar yang mendapatkan alokasi kuota impor sangat besar, antaralain:



  1. PT FKS Multi Agro dengan 210.600 ton atau 46,67%.
  2. PT Gerbang Cahaya Utama dengan 46.500 ton atau 10,31%.
  3. PT Budi Semesta Satria dengan 42.000 ton atau 9,31%.

"Kalau digabungkan ketiga perusahaan itu mencapai 66,31%. Selain itu ada 14 perusahaan/importir lain tetapi mereka mendapatkan alokasi impor kedelai yang kecil kecil. Seperti 3 perusahaan mendapatkan 4%-5%, 4 perusahaan kuota 2-3% dan lainnya," imbuhnya.

Menurut Enny, harga kedelai di level internasional saat ini justru sedang mengalami penurunan. Fluktuasi nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat hanya menyumbang 11-12% kenaikan harga kedelai sehingga bukan menjadi penyebab utama lonjakan harga kedelai.

"Harga kedelai di pasar internasional sejak awal tahun 2012 sampai saat ini relatif stabil. Tidak ada gejolak harga dari Juli ke Agustus 2013 mengalami penurunan dari US$ 577,40/ton menjadi US$ 523,63/ton," katanya.

Ia mempertanyakan soal harga kedelai yang saat ini justru melonjak hingga Rp 10.000/Kg.

"Saat ini harga kedelai di pasar internasional menurun dan nilai tukar rupiah kita menjadi anjlok. Seharusnya harga seimbang. Tetapi kok harga kedelai saat ini Rp 10.000/kg," cetusnya.

(wij/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads