Sebanyak 800 pelaku UKM ini diberangkatkan guna memberikan pembelajaran kepada para pelaku UKM di luar negeri sehingga bisa membaca persaingan bisnis dan membuka peluang usaha di luar pasar Indonesia.
"Harapannya, para UKM bisa siap bersaing menghadapi Asean Economic Community (AEC) 2015, para pelaku UKM juga diharapkan dapat melihat peluang untuk memasarkan produk Indonesia di Malaysia," ujar Asisten Presiden Direktur PT Sinde Budi Sentosa, Jony Yuwono, selaku pihak yang memberangkatkan para UKM ini dalam siaran pers, Rabu (2/10/2013).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Di 2015 tidak ada lagi kata-kata belum siap untuk menghadapi AEC, UKM merupakan salah satu kunci keberhasilan pertumbuhan ekonomi Indonesia, untuk itu UKM diharapkan mampu bersaing," ungkap Menteri UKM Syarief Hasan.
Syarief mengatakan, tekanan ekonomi global yang mengakibatkan lemahnya rupiah menjadi salah satu faktor UKM di Indonesia masih kalah dengan UKM China, India dan Amerika Serikat.
Meski demikian tekanan ekonomi global yang menyebabkan melemahnya rupiah, diharapkan tidak menyurutkan semangat para pengusaha UKM untuk terus mengembangkan lini usahanya.
"Meski kita masih dibawah, China, India dan Amerika, namun UKM Indonesia masih mampu bersaing dan masih menjadi market leader di pasar domestik," kata Syarief.
(ang/ang)