Bikin Saingan Khawatir, 3 Maskapai Arab Beli Pesawat Rp 1.500 T dalam Sehari

Bikin Saingan Khawatir, 3 Maskapai Arab Beli Pesawat Rp 1.500 T dalam Sehari

- detikFinance
Senin, 18 Nov 2013 12:25 WIB
Foto: Reuters
Dubai - Tiga maskapai penerbangan di wilayah Arab, yaitu Emirates, Etihad, dan Qatar Airlines memborong pesawat dengan nilai total US$ 150 miliar atau Rp 1.500 triliun di hari pertama pergelaran Dubai Airshow.

Aksi ini membuat semua orang di industri penerbangan bergidik. Karena nilai pembelian di sangat mengejutkan. Kesepakatan pembelian pesawat oleh Emirates membuat mata orang terbelalak. Maskapai ini membeli 150 Boeing 777X dan 50 Airbus A380s.

Sebenarnya, di tahuni, Airbus belum menjual satupun pesawat A380, sampai akhirnya Emirates memesan. Kalangan industri penerbangan juga menyangka, Airbus memperlambat produksi A380. Emirate membeli A380 dengan harga bagus, yaitu di bawah US$ 403,9 juta atau sekitar Rp 4 triliun.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

DIkutip dari CNN, Senin (18/11/2013), ada juga pemesanan 259 pesawat Boeig 777X oleh Emirates, Etiha, dan Qatar Airlines.

Pembelian pesawat oleh 3 maskapai di kawasan Arab ini memberikan pesan kuat. Tiga maskapai di wilayah Arab ini ingin menempatkan posisinya sebagai maskapai terkuat dunia. Emirates telah menjadi masakapai terbesar dunia, mengalahkan maskapai-maskapai AS.

Apa yang dikhawatirkan dari aksi 3 maskapai ini? Jawabannya adalah kapasitas. Semua pesawat besar yang dibeli ini harus diisi penumpang. Jadi pesawat tua yang dimiliki akan dijual ke masakapai lain dengan harga murah. Maskapai yang membeli pesawat bekas seringkali memangkas harga tiket agar penumpangnya penuh.

Ada kekhawatiran makin tingginya kompetisi mencari penumpang, akan membuat maskapai lain bangkrut. Di 2001 pernah terjadi kelesuan industri penerbangan pasca kejadian 9/11 di AS. Di 2008 terjadi juga krisis serupa, di mana penerbangan sepi penumpang.

Saat ini, bisnis industri penerbangan tumbuh 5% per tahun, dengan permintaan yang kuat dari negara-negara berkembang. Kakhawatiran yang terjadi adalah bila bisnis melambat, dan ini akan membuat maskapai lain terhantam bisnisnya. Bukan ketiga maskapai asal kawasan Arab ini.

(dnl/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads