Sebagai bentuk keseriusan MCC, BUMN China ini mengundang Dubes RI untuk China merangkap Mongolia, Imron Cotan pada 10 Desember 2013 ke lokasi pabrik mereka.
Berdasarkan keterangan tertulis Kedutaan Besar RI di China, Rabu (11/12/2013), Imron Cotan dan Chairman Papua Promotion House, Lu Baomin melakukan kunjungan kerja ke kota Tangshan, 160 Km di sebelah timur kota Beijing. Kunjungan kerja itu dalam rangka pertemuan dengan pimpinan MCC dan melakukan peninjauan ke pabrik tempat mengolah produk-produk konstruksi besi dan baja.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia menyampaikan akan meneruskan keinginan MCC berpartisipasi dalam pembangunan sarana olahraga dalam PON tahun 2020 di Papua kepada Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Provinsi Papua.
Sementara itu, Chairman of the Board MCC, Yulong Li menyambut kunjungan Dubes RI, serta memaparkan profil MCC sebagai BUMN China yang tergabung ke dalam Fortune Global 500 Company, yang melakukan engineering, procurement and construction (EPC) pada berbagai proyek di China dan di berbagai negara.
MCC melakukan kegiatan usaha di bidang produksi peralatan konstruksi, pembangunan sektor properti, pengembangan sumber daya alam, penyediaan jasa konstruksi dan penyewaan peralatan konstruksi.
MCC telah memperoleh sejumlah penghargaan dalam bidang pembangunan properti, metalurgi, pekerjaan umum, instalasi peralatan elektro-mekanik, perbaikan peralatan, pekerjaan pembangunan fondasi, struktur baja, tungku pembakaran, instalasi pipa, jalan raya, pertambangan, kelistrikan, petrokimia dan desain arsitektur gedung.
MCC memiliki 2 kawasan industri di kota Tangshan yang mampu memproduksi 350.000 ton besi baja setiap tahun untuk memenuhi kebutuhan industri dan pembangunan gedung. MCC telah memiliki pengalaman membangun sejumlah gedung di sejumlah kota besar di RRT, termasuk kompleks olahraga olimpiade di Beijing.
MCC sejak tahun 1950 telah ikutserta dalam sejumlah proyek pembangunan di Albania, Tanzania, Kuwait, Jepang, Pakistan, India, Brunei Darussalam, Myanmar, Singapura, Mongolia, Papua Nugini, Vietnam, Amerika Serikat, Aljazair dan Australia, termasuk membangun pabrik pulp and paper di Kalimantan.
(hen/dru)