"Strategi kita ke daerah-daerah, kalau dari Jakarta saya kira persaingan sangat luar biasa," kata Direktur Marketing Sky Aviation, Sutito Zainuddin di Westin Nusa Dua, Bali, Minggu (22/12/2013).
Sutito menjelaskan sebagai contohnya menempatkan rute penerbangan Sukhoi dari Batam ke Natuna. "Natuna potensi Migas tinggi, penumpang rata-rata hampir 90% di situ," ujarnya.
"Jadi pemilihan rute ini sangat strategis untuk penentuan rute-rute kita," jelasnya.
Kini Sukhoi telah menjalani 38 rute dari 72 izin dan akan dilakukan secara bertahap. Jumlah pesawat akan terus bertambah dan begitu juga dengan rute.
"72 sudah dapat izin tinggal penggembangan dari jumlah pesawat saja," terangnya.
Dalam menentukan rute, Sky Aviation juga bekerja sama dengan pemerintah daerah dan provinsi. Dengan menggunakan survey, sebagai contohnya di manakah letak daerah di Lampung yang terdapat jalur pulang perginya.
"Nyatanya dari hasil itu Yogya yang muncul, Semarang baru Bali, dari sana kita berkomunikasi dengan pemerintah setempat," tutupnya.
Jagokan 3 Kelebihan
Kejadian kecelakaan yang menimpa pesaawat Sukhoi SSJ 100 di Gunung Salak tak menyurutkan maskapai Sky Aviation untuk terus menghadapi persaingan. Bahkan, maskapai ini optimistis dengan kelebihan-kelebihan yang dimiliki Sukhoi.
"Persaingan pasti adalah ya namanya bisnis, tapi kita tetap optimistis dengan kelebihan-kelebihan yang kita punya," kata Sutito.
Sutito menjelaskan, kelebihan pesawat Sukhoi pertama mampu landing di bawah 2000 meter. "Kedua kemudian dengan fasilitas jarak bangku yang cukup renggang, kemudian service di atas ada makanan dan minuman, kemudian dengan ukuran bagasi yang berlebih," paparnya.
Ketiga dalam segi keamanan, Sky aviation juga memberikan asuransi kepada setiap penumpang. Sejak membeli tiket penumpang telah mendapatkan asuransi.
"Tiket itu sudah diasuransikan, diluar asuransi yang ditetapkan oleh pemerintah. Misalkan kita beli tiket kemudian accident dan masuk rumah sakit dibiayai, meninggal dunia Rp 1,25 miliar, jadi kelebihan-kelebihan punya kita agak berbeda dengan penerbangan-penerbangan lain," pungkasnya.
(tfn/ang)