Ketua Asosiasi Kakao Indonesia Zulhefi Sikumbang mengatakan, produksi kakao di Indonesia mencapai 722 ribu ton/tahun atau setara dengan 18% dari total produksi kakao dunia yang mencapai 4 juta ton di 2012.
Namun konsumsi kakao (cokelat) dalam negeri mencapai 0,3 kg per kapita dari sebelumnya yang hanya sebesar 0,016 kg per kapita. Meski mengalami kenaikan, konsumsi kakao Indonesia masih tergolong rendah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Ia mengatakan, seharusnya konsumsi kakao di dalam negeri ditingkatkan. Seiring dengan banyaknya investor asing di sektor pengolahan kakao yang masuk ke Indonesia.
"Banyak industri yang mau buka di Indonesia karena dia lihat industri setengah jadi dan industri makanan jadi, karena konsumsi dan demand kita naik terus. Ekonomi kita cukup bagus diantara negara lain dengan growth 6%," tambahnya.
Zulhefi menambahkan, industri yang ada dan beroperasi di Indonesia pun belum sepenuhnya beroperasi.
"Industri pengolahan nasional ada 16, tetapi yang running hanya 10, yang 6 enggak jalan. Dulu juga seperti itu, dulu banyak yang jalan tapi kapasitasnya hanya 150 ribu ton, sekarang kapasitasnya naik, tapi yang nggak jalan tetap segitu," katanya.
(zul/hen)