Jadi Lumbung Kakao Dunia, Konsumsi Cokelat Orang Indonesia Sangat Rendah

Jadi Lumbung Kakao Dunia, Konsumsi Cokelat Orang Indonesia Sangat Rendah

- detikFinance
Senin, 13 Jan 2014 14:49 WIB
Jakarta - Indonesia saat ini menjadi produsen kakao ketiga terbesar di dunia. Namun konsumsi per kapita produk cokelat di dalam negeri sangat rendah, di bawah negara-negara tetangga.

Ketua Asosiasi Kakao Indonesia Zulhefi Sikumbang mengatakan, produksi kakao di Indonesia mencapai 722 ribu ton/tahun atau setara dengan 18% dari total produksi kakao dunia yang mencapai 4 juta ton di 2012.

Namun konsumsi kakao (cokelat) dalam negeri mencapai 0,3 kg per kapita dari sebelumnya yang hanya sebesar 0,016 kg per kapita. Meski mengalami kenaikan, konsumsi kakao Indonesia masih tergolong rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Ini sudah naik 2 kali lipat, jadi ini cukup menggairahkan. Tapi jauh beda dengan Swiss yang mencapai 15 kg per kapita atau Malaysia dan Singapura yang hampir mendekati 1 kg per kapita," ujarnya di Kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto Jakarta, Senin (13/1/2014).

Ia mengatakan, seharusnya konsumsi kakao di dalam negeri ditingkatkan. Seiring dengan banyaknya investor asing di sektor pengolahan kakao yang masuk ke Indonesia.

"Banyak industri yang mau buka di Indonesia karena dia lihat industri setengah jadi dan industri makanan jadi, karena konsumsi dan demand kita naik terus. Ekonomi kita cukup bagus diantara negara lain dengan growth 6%," tambahnya.

Zulhefi menambahkan, industri yang ada dan beroperasi di Indonesia pun belum sepenuhnya beroperasi.

"Industri pengolahan nasional ada 16, tetapi yang running hanya 10, yang 6 enggak jalan. Dulu juga seperti itu, dulu banyak yang jalan tapi kapasitasnya hanya 150 ribu ton, sekarang kapasitasnya naik, tapi yang nggak jalan tetap segitu," katanya.

(zul/hen)

Hide Ads