Dahlan: Saya Minta Merpati Ditutup, Tapi Semua Orang Minta Dipertahankan

Dahlan: Saya Minta Merpati Ditutup, Tapi Semua Orang Minta Dipertahankan

- detikFinance
Kamis, 06 Feb 2014 10:32 WIB
Dahlan: Saya Minta Merpati Ditutup, Tapi Semua Orang Minta Dipertahankan
Jakarta - Sampai saat ini pemerintah masih mempertahankan maskapai plat merah PT Merpati Nusantara Airlines, meskipun perusahaan ini rugi dan tidak sanggup membayar gaji karyawannya. Apa alasannya?

Menteri BUMN Dahlan Iskan mengatakan, saat awal menjabat sebagai Menteri BUMN di 2011, dirinya merekomendasikan agar Merpati ditutup. Namun, banyak desakan dari berbagai pihak agar Merpati dipertahankan guna melayani rute-rute terpencil. Apalagi rekomendasi rapat koordinasi terakhir yang dipimpin Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Rajasa meminta Merpati dipertahankan.

"Kenapa dipertahankan? Semua orang minta dipertahankan. Awal saya jadi menteri, itu ditutup," kata Dahlan usai rapim Kementerian BUMN di Kantor Peruri, Blok M, Jakarta, Kamis (6/2/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut Dahlan, PT Perusahaan Pengelola Aset (PPA) selaku BUMN yang diberi kuasa melakukan program penyelamatan (restrukturisasi) Merpati, sedang berkoordinasi dengan Kementerian Keuangan. Koordinasi dilakukan untuk pencairan dana program restrukturisasi dan revitalisasi Merpati.

"PPA punya uang restrukturisasi. PPA punya uang sehatkan BUMN sakit. Perusahaan yang dibantu, kemudian sehat seperti Waskita Karya kembalikan uang ke PPA. Uang restrukturisasi Itu bisa sehatkan lagi. Tapi uang ini bisa digunakan harus izin Menkeu," jelasnya.

Nantinya, dana tersebut digunakan PPA untuk membeli 2 anak usaha Merpati yakni Merpati Maintenance Facility dan Merpati Training Center. Kemudian dana yang diperoleh Merpati dari PPA tersebut, disalurkan kepada anak usaha baru Merpati yakni Merpati Aviation Services. Anak usaha ini nantinya menjadi tumpuan untuk melayani penerbangan dan mesin uang Merpati.

Sebelumnya, pelaku industri penerbangan tanah air menilai tak masalah bila pemerintah menutup maskapai Merpati Nusantara Airlines, yang sekarang kondisi keuangannya sudah dinilai berdarah-darah.

Wakil Ketua Asosiasi Perusahaan Penerbangan Nasional Indonesia atau Indonesia National Air Carriers Association (INACA) Bayu Sutanto mengatakan, rute-rute penerbangan Merpati masih bisa dilayani dan diambil alih oleh maskapai yang telah ada. Sehingga penumpang yang ada di Indonesia Timur dan area terpencil tanah air masih terlayani.

Meski ada yang menyebutkan Merpati berkontribusi terhadap penerbangan perintis, Bayu menampik hal tersebut. Merpati hanya melayani sekitar 10% dari rute-rute penerbangan perintis tanah air.

"Jadi nggak ada masalah. Pangsa pasar Merpati di rute perintis 10%, karena ada 3-4 maskapai yang terbangi perintis. Dulu iya pada 1970-an, tapi sekarang nggak lagi," sebut Bayu kemarin.

Menteri Perhubungan EE Mangindaan pernah menyatakan telah turun tangan untuk menyelesaikan nasib Merpati Nusantara Airlines (MNA). Menurut Mangindaan, langkah awal yang dilakukan pemerintah adalah dengan mengatur ulang sistem manajemen Merpati.

"Soal Merpati? Sekarang ini manajemen Merpati lagi diatur kembali, supaya dia bisa beroperasi kembali dan kita back up," ungkap Mangindaan beberapa waktu lalu.

(feb/dnl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads