Tapi tak semua maskapai berencana pindahkan sebagian jadwalnya. Ada maskapai yang masih pikir-pikir, tapi ada juga yang tak mau pindah sama sekali dari Bandara Soekarno-Hatta.
"Kapasitas di Halim itu terbatas. Jika kami pindahkan sebagian rute ke sana tidak efisien," kata Presiden Direktur Tigerair Mandala Paul Rombeek saat berkunjung ke kantor detikcom, Jakarta, Rabu (12/2/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Terlalu banyak gangguan karena penerbangan VIP dan lain-lain. Kalau dipikir-pikir jadinya sama saja seperti di Soekarno-Hatta," jelasnya.
Seperti diketahui, Jumat 10 Januari 2014 lalu Bandar Udara Halim Perdanakusuma resmi dibuka kembali untuk penerbangan komersil tujuan domestik.
Bandara Halim sebelumnya merupakan bandara yang digunakan untuk kepentingan militer dan kenegaraan. Bandara ini hanya memiliki satu landasan pacu tanpa jalur pemberangkatan yang paralel.
Selain itu, bandara ini juga mempunyai banyak penerbangan pribadi dan VIP menggunakan kapasitas pesawat sewa dengan Air Operator Certificate 135 atau di bawah 35 kursi. Bandara ini baru beroperasi 16 jam sehari. Halim juga hanya dapat menampung 14 pesawat Boeing 737-400 di apron.
PT Citilink Indonesia menjadi maskapai pertama yang siap melayani penerbangan komersil di Halim. Rute Citilink yang sudah disetujui Kementerian Perhubungan untuk dipindahkan ke Halim, yakni Halim-Yogyakarta (PP), Halim-Semarang (PP), Halim-Malang (PP), dan Halim-Palembang (PP). Total ada 16 penerbangan oleh Citilink setiap harinya.
Selain Citilink, sudah ada dua maskapai lain yang rencananya juga akan mengalihkan sebagian penerbangan ke Halim, yaitu PT Garuda Indonesia Airlines Tbk (GIAA) dan PT Indonesia AirAsia.
(ang/ang)











































