Mengintip Pabrik Pesawat Airbus di China

Laporan dari Tianjin

Mengintip Pabrik Pesawat Airbus di China

- detikFinance
Senin, 24 Feb 2014 07:19 WIB
Mengintip Pabrik Pesawat Airbus di China
Tianjin - Produsen pesawat asal Prancis yaitu Airbus, sejak 18 Agustus 2008 membuka pabrik perakitan pesawat di Tianjin, China.

Pabrik Airbus di negeri tirai bambu ini memproduksi 2 jenis pesawat, yaitu tipe A319 dan A320. Sudah ratusan pesawat yang diproduksi di pabrik ini, dan sebagian besar dibuat untuk memenuhi pesanan pesawat dari maskapai-maskapai penerbangan China.

"Ada sekitar 160 pesawat tipe A319 dan A320 yang telah dibuat di pabrik ini. Pesawat tersebut dikirim kepada 13 pembeli," ujar Generam Manager Airbus Tianjin Andreas Ockel di pabrik Airbus tersebut, Sabtu (22/2/2014).

Sebanyak 51% saham dari pabrik ini dimiliki oleh Airbus dan sisanya dimiliki oleh China Tianjin Aviation Industry Investment.

Pabrik ini memiliki luas 60 hektar dengan 18 gedung di dalamnya, beserta satu runway untuk uji terbang. Ingin tahu penampakan pabrik ini? Berikut hasil penelusuran detikFinance.

Mengirim 46 Unit Pesawat Dalam Setahun

Pada tahun 2013 lalu, pabrik Airbus di Tianjin mengirim 46 unit pesawat. Kapasitasnya kecil dibandingkan 2 pabrik Airbus lain di Toulouse, Prancis dan di Hamburg, Jerman.

"Tahun lalu Airbus memproduksi 493 unit pesawat. Dari Tianjin 46 unit, dan sisanya dari Toulouse dan Hamburg," kata Andreas Ockel.

Pabrik Airbus di Tianjin hanya merakit pesawat saja, dan tidak menerima pemesanan langsung.

"Untuk pemesanan dari Toulouse atau dari Beijing di kantor perwakilan kami," kata Ockel.

Mengirim 46 Unit Pesawat Dalam Setahun

Pada tahun 2013 lalu, pabrik Airbus di Tianjin mengirim 46 unit pesawat. Kapasitasnya kecil dibandingkan 2 pabrik Airbus lain di Toulouse, Prancis dan di Hamburg, Jerman.

"Tahun lalu Airbus memproduksi 493 unit pesawat. Dari Tianjin 46 unit, dan sisanya dari Toulouse dan Hamburg," kata Andreas Ockel.

Pabrik Airbus di Tianjin hanya merakit pesawat saja, dan tidak menerima pemesanan langsung.

"Untuk pemesanan dari Toulouse atau dari Beijing di kantor perwakilan kami," kata Ockel.

Mempekerjakan 420 Karyawan

Pabrik ini mempekerjakan sekitar 420 karyawan yang diambil dari pekerja China dan juga ekspatriat. Untuk pekerja dari China dilatih di Airbus Eropa, dan ada sekitar 130 ekspatriat kerja di pabrik ini.

Mempekerjakan 420 Karyawan

Pabrik ini mempekerjakan sekitar 420 karyawan yang diambil dari pekerja China dan juga ekspatriat. Untuk pekerja dari China dilatih di Airbus Eropa, dan ada sekitar 130 ekspatriat kerja di pabrik ini.

Ratusan Pesawat dikirim

Pada 18 Agustus 2008 diresmikan, Airbus Tianjin pertama kali mengirim pesawat pada 23 Juni 2009. Pada tahun 2009, pabrik ini menyelesaikan 11 unit pesawat, di 2010 ada 29 unit, di 2011 ada 36 unit, lalu di 2012 ada 37 unit, dan di 2013 mengirim 46 unit.

Untuk tahun ini, pabrik tersebut menargetkan mengirim 46-48 unit pesawat tipe A319 dan A320.

"Pesawat yang diproduksi di sini sama kualitas dan standarnya dengan Airbus di seluruh dunia," kata Andreas Ockel.

Ratusan Pesawat dikirim

Pada 18 Agustus 2008 diresmikan, Airbus Tianjin pertama kali mengirim pesawat pada 23 Juni 2009. Pada tahun 2009, pabrik ini menyelesaikan 11 unit pesawat, di 2010 ada 29 unit, di 2011 ada 36 unit, lalu di 2012 ada 37 unit, dan di 2013 mengirim 46 unit.

Untuk tahun ini, pabrik tersebut menargetkan mengirim 46-48 unit pesawat tipe A319 dan A320.

"Pesawat yang diproduksi di sini sama kualitas dan standarnya dengan Airbus di seluruh dunia," kata Andreas Ockel.

Butuh 35 Hari Bikin Satu Pesawat

Untuk memproduksi pesawat di pabrik ini butuh sekitar 35 hari. Pada 25 hari pertama, sebanyak 115 pekerja melakukan perakitan awal.

Setelah itu dimulai pengecatan dan uji terbang. Lalu dikirim ke pembeli.

Dalam sebulan, ada 4 unit pesawat yg diproduksi di sini. Untuk 25 hari perakitan dibutuhkan 115 pekerja. Lalu sisanya 25 hari lagi adalah untuk pengecatan dan uji coba terbang.

Butuh 35 Hari Bikin Satu Pesawat

Untuk memproduksi pesawat di pabrik ini butuh sekitar 35 hari. Pada 25 hari pertama, sebanyak 115 pekerja melakukan perakitan awal.

Setelah itu dimulai pengecatan dan uji terbang. Lalu dikirim ke pembeli.

Dalam sebulan, ada 4 unit pesawat yg diproduksi di sini. Untuk 25 hari perakitan dibutuhkan 115 pekerja. Lalu sisanya 25 hari lagi adalah untuk pengecatan dan uji coba terbang.

Hanya Sayap yang Buatan China

Meski pabrik ini berlokasi di China, namun komponen pesawat yang asli buatan China hanya sayapnya saja.

Director of Flow Line Airbus Tianjin, Thomas Cortey mengatakan, sayap Airbus di pabrik ini dibuat di Xiang, salah satu provinsi di China.

"Sedangkan komponen lain, banyak dikirim dari Eropa," jelas Thomas.

Hanya Sayap yang Buatan China

Meski pabrik ini berlokasi di China, namun komponen pesawat yang asli buatan China hanya sayapnya saja.

Director of Flow Line Airbus Tianjin, Thomas Cortey mengatakan, sayap Airbus di pabrik ini dibuat di Xiang, salah satu provinsi di China.

"Sedangkan komponen lain, banyak dikirim dari Eropa," jelas Thomas.
Halaman 2 dari 12
(dnl/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads