Menurut Pengamat Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sekaligus mantan Sekretaris Kementerian BUMN, M Said Didu, Merpati sebaiknya jangan diberi ide-ide baru tapi fokus ke tiga keunggulan tersebut.
"Pertama, keunggulan Merpati adalah punya SDM (Sumber Daya Manusia) sangat kuat yang mampu operasikan pesawat-pesawat kecil," ujarnya kepada detikFinance, Jumat (28/2/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ini keunggulannya. Kalau sampai konsep ini diubah lagi, saya tidak tahu Merpati akan jadi apa," katanya.
Sejak Pemerintah berusaha menyehatkan kembali Merpati, BUMN penerbangan itu sudah banyak sekali mendapatkan rencana baru, mulai dari membeli pesawat baru untuk genjot operasional, sampai yang terbaru menjual anak usaha, kerjasama dengan asing, dan membuka penerbangan umrah.
"Merpati ini seperti orang sakit, jangan dulu diberi pekerjaan macam-macam. Sembuhkan saja dulu. Kalau sudah sehat baru beri ide-ide baru," katanya.
Merpati sudah menghentikan penerbangan sejak awal Februari 2014. Sekarang Merpati sedang melakukan upaya penyelamatan dengan menjual anak usaha dan bekerjasama dengan asing.
Nasib pegawai Merpati sungguh memprihatinkan saat maskapai pelat merah itu berhenti operasi. Sejak tidak digaji selama 3 bulan lalu, pegawai Merpati melakukan berbagai upaya untuk menyambung hidup.
Beberapa di antaranya harus jadi pengemudi taksi sampai jualan nasi bungkus. Para awak kabin Merpati hari berpartisipasi dalam pertemuan dan aksi demo menuntut pembayaran gaji mereka. Para pegawai Merpati pada akhir bulan ini sudah genap 3 bulan tak mendapat gaji.
(ang/dnl)











































