Saat Dirikan Lion Air Rusdi Kirana Cuma Modal Rp 9 Miliar

Jakarta - Hari ini Rusdi Kirana meninggalkan kursi sebagai Direktur Utama Lion Air. Namun dirinya bangga, karena berawal dari modal Rp 9 miliar, tahun lalu pendapatan Lion Air mencapai Rp 19 triliun.

"Di 1999 awalnya dengan modal nekat saya membangun perusahaan penerbangan, tahun 2000 izin keluar, modal dari keluarga yang bisa disisihkan untuk membangun perusahaan penerbangan hanya Rp 9 miliar," ungkap Rusdi di kantor Lion Air, Harmoni, Jakarta, Rabu (5/3/2014).

Rusdi mengungkapkan, dana keluarga Rp 9 miliar tersebut habis sebagian besar hanya untuk menyewa pesawat.

"Dari Rp 9 miliar digunakan untuk sewa pesawat sebesar Rp 6,5 miliar, artinya sisanya Rp 2,5 miliar. Tentu dengan sisi uang tersebut harus digunakan untuk perawatan pesawat, merekrut karyawan, marketing, dan sales tiket serta lainnya," ucapnya.

Rusdi menambahkan, bahkan untuk seragam pramugari Lion Air ia desain sendiri dengan membeli kain di Bandung seharga Rp 5.000 per meter.

"Hari ini, dengan modal kerja Rp 9 miliar tersebut tahun lalu pendapatan kita mencapai Rp 18-19 triliun, 9 miliar dalam waktu 13 tahun berhasil mencapai Rp 18-19 triliun. Semua tidak akan bisa tanpa kerja keras," katanya.

"Dan saya bangga melepas jabatan saya di tengah perusahaan ini yang telah menjadi perusahaan penerbangan terbesar di Indonesia, dengan market share (pangsa pasar) 50% lebih," tutupnya.

(rrd/dnl)