Takut Tersaingi, Malaysia Tolak Sarang Burung Walet Indonesia

Takut Tersaingi, Malaysia Tolak Sarang Burung Walet Indonesia

- detikFinance
Senin, 24 Mar 2014 16:34 WIB
Jakarta -

Sebelum adanya perjanjian Mutual Recognition Agreement (MRA) antara Indonesia-Tiongkok terkait ekspor langsung sarang burung walet ke Tiongkok, eskpor dilakukan melalui pihak negara ketiga yaitu negara Malaysia. Namun eksportir justru mendapatkan kesulitan saat mengirim barangnya ke Malaysia.

Salah satu eksportir sarang burung walet dari PT Sinar Jaya Walet yaitu Muhammad Al Habsyi menuturkan negara Malaysia selalu menolak produk walet Indonesia dengan berbagai alasan.

"Pemerintah Malaysia selalu menahan produk walet kami untuk masuk dengan berbagai alasan. Tentu saja dilarang masuk bahkan diekspor ulang," ungkap Al Habsyi kepada detikFinance, Senin (24/03/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Padahal produk sarang burung walet yang diekspor ke Malaysia sudah melewati uji laboratorium terkait ada atau tidaknya kandungan nitrit berbahaya. Dia meyakini alasan penolakan tersebut karena Malaysia takut tersaingi di sektor ini.

"Mereka juga memproduksi sarang burung walet tetapi dengan kualitas di bawah. Harganya jauh lebih murah dan produk mereka gampang rusak," imbuhnya.

Untuk mensiasati itu, Al Habsyi mengirimkan produk sarang burung waletnya ke Tiongkok melalui negara Hongkong. Ternyata permintaan sarang burung walet di Hongkong justru jauh lebih besar dibandingkan Tiongkok.

"Kita ekspor ke Tiongkok melalui Hongkong. Tetapi permintaan Hongkong sendiri cukup besar. Per tahun saya bisa ekspor hingga 500 kg sarang burung walet dengan harga per kg mencapai Rp 10 juta," tutupnya.

Sebelumnya, Dirjen Kerjasama Perdagangan Internasional Kementerian Perdagangan Iman Pambagyo mengatakan, kesepakatan MRA dengan Tiongkok sudah dalam tahap final. Pertengahan tahun ini menurutnya, Indonesia sudah bisa langsung mengekspor ke tiongkok, tanpa harus lewat Malaysia.

"Sarang burung walet, iya dokumen kalau tidak salah Insyallah sudah beres dan sudah mendekati final khususnya untuk sarang burung walet. Jadi nanti langsung tanpa lewat Malaysia betul," ungkap Iman beberapa waktu lalu.

Menurut Iman, pihak Indonesia telah merampungkan semua persyaratan yang diajukan pihak Karantina China. Setelah dilakukan uji lab dan investigasi, produk sarang burung walet Indonesia dinyatakan aman dan bisa langsung diekspor ke Tiongkok.

"Burung walet sudah sepakat. Kita sudah final dan kita harapkan sebelum pertengahan tahun kita sudah bisa ekspor langsung ke sana," katanya.

Sementara itu Kepala Balai Karantina Kementerian Pertanian Banun Harpini membenarkan bahwa proses investigasi sarang burung walet oleh otoritas Tiongkok telah selesai.

"Pihak Tiongkok baru selesai melakukan verifikasi rumah walet dan unit produksi sarang burung walet Indonesia," jelasnya.

Ia menjelaskan, hingga saat ini impor sarang burung walet Indonesia ke Tiongkok masih melalui parantara negara Malaysia. Sebagai tindak lanjut atas masalah ini, Tiongkok dan Indonesia sepakat saling menawarkan 4 produk yang akan dimasukan ke dalam kesepakatan Mutual Recognition Agreement (MRA). Caranya Indonesia menawarkan sarang burung walet kepada Tiongkok sedangkan Tiongkok menawarkan bawang putih kepada Indonesia.

(wij/zul)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads