Apa Gunanya Kalau Setrum Kurang?

Balada Mobil Listrik China (2)

Apa Gunanya Kalau Setrum Kurang?

- detikFinance
Senin, 28 Apr 2014 12:35 WIB
Apa Gunanya Kalau Setrum Kurang?
Jakarta -

Selaku pria muda yang suka dengan gaya, Wang Yiquan kepincut pada salah satu model Tesla, perusahaan otomotif asal Amerika Serikat yang memproduksi mobil listrik di China. β€œSaya ingin punya satu Tesla, karena mobil ini menarik, ramah lingkungan, dan berkecepatan tinggi,” kata Wang, 27 tahun, seorang jurnalis di Beijing.
Β 
Tesla menawarkan kenyamanan ala kelas premium. Banderol mobil sedan buatan Tesla dipatok pada angka lebih dari Rp 1 miliar.

Tapi mereka yang menginginkan harga yang lebih murah tak berkecil hati. Pada awal pekan lalu, perusahaan keroyokan antara raksasa otomotif Jerman, Daimler, dan BYD, perusahaan asal China, telah memperkenalkan Denza, banderolnya sekitar setengah model Tesla.

Kendaraan atau mobil listrik seperti Tesla dan Denza sebetulnya bukan pula yang pertama. Sejak 2009 China sudah mencanangkan pengembangan mobil listrik dan menargetkan sebanyak 5 juta mobil listrik lalu-lalang di jalanan China pada 2020. Beberapa perusahaan taksi dan bus sudah mengganti armadanya dengan kendaraan listrik.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tapi target jauh dari harapan. Pada kuartal pertama 2014 ini saja, kurang dari 7.000 mobil listrik atau hibrid yang terjual di China. Rata-rata, hanya 2.000 unit mobil listrik yang laku di China saban tahun.

Rupanya salah satu kendala orang membeli mobil listrik adalah ketakutan akan kehabisan bahan bakar listrik. β€œSaya khawatir kehabisan listrik di jalan dan mogok,” kata Zhao Bi, seorang perancang busana di Beijing, kepada CNN, di Beijing, pekan lalu.

Biasanya, pengguna mobil listrik mengisi tenaga baterai mobilnya di rumah. Biasanya juga, mereka hanya memakai mobil untuk pergi ke tempat kerja, pulang-pergi. Di luar itu, mereka tak berani karena infrastruktur pengisian bahan bakar listrik di seluruh China belum memadai.
Β 
Itulah sebabnya, meski kepincut pada sedan Tesla yang bagus, Wang masih ragu untuk memiliki mobil itu, juga mobil listrik lainnya. Dia masih setia pada mobil Volkswagen-nya.
Β 
β€œUntuk tahun ini sepertinya tidak, saya khawatir akan kurangnya tempat pengisian listrik di Beijing,” kata Wang, seperti kata kebanyakan pemilik mobil lainnya di China.
Β 
Perusahaan listrik milik negara di China mencoba menepis kekhawatiran itu. Mereka menyatakan telah membangun 19 ribu tiang pengisian ulang dan 400 stasiun pengisian listrik sampai akhir 2013.

Pada Maret lalu pemerintah China menyatakan sedang membuka peluang kerjasama dengan investor swasta yang ingin membangun stasiun pengisian listrik cepat untuk mobil-mobil listrik.

Di Beijing, pemerintahan setempat menyatakan pada awal April lalu bahwa sudah ada 12 pengembang properti yang meneken perjanjian untuk bekerjasama dengan perusahaan mobil listrik dalam memasang fasilitas pengisian listrik di komplek perumahan dan pusat perbelanjaan.

Perusahaan listrik China sendiri menyatakan bahwa Tesla telah berjanji ikut membangun kepercayaan publik dengan rencana membangun beberapa ratus stasiun pengisian dan pusat perbaikan mobil di seluruh China.

Β 
(hds/hen)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads