.webp)
"Potensi bisnis yang lain, banyak juga orang Indonesia yang tinggal dan bekerja di Arab Saudi. Selain itu, potensi kargo. Dengan pesawat sebesar itu bisa memuat belasan kargo," kata Direktur Pemasaran dan Penjualan Garuda Indonesia Erik Meijer di International Longue, Bandara Kualanamu, Kamis (1/5/2014).
Hal itu disampaikan Erik usai melepas penumpang yang sebagian besar adalah jamaah umroh dalam penerbangan perdana dari Medan ke Jeddah. Hadir pula Wakil Gubernur Sumatera Utara Tengku Erry Nuradi dan Vice President Garuda Indonesia for Domestic Region I Sumatera Doni Widojoko.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Penerbangan perdana rute tersebut dilayani pesawat berbodi besar Boeing 747-400 dengan kapasitas 454 penumpang yang terdiri dari 21 penumpang kelas bisnis dan 433 penumpang kelas ekonomi.
Penerbangan rute tersebut dilayani pesawat GA 626 yang berangkat dari Makassar pukul 04.55 WIT dan tiba di Medan pukul 07.10 WIB. Lalu dilanjutkan penerbangan Medan-Jeddah dengan pesawat GA 986 yang berangkat pukul 08.40 WIB dan tiba di Jeddah pukul 13.00 waktu setempat.
"Saya yakin bahwa kita memberikan satu kenyamanan. Contohnya jika kita sebelumnya mau terbang ke Jeddah dari Kuala Lumpur atau Singapura, sekarang bisa langsung. Satu lagi, capeknya tentunya, banyak orang yang umroh yang lanjut usia. Saya rasa itu kenyamanan, lebih efisien. Untuk makanan juga sesuai, hal-hal kecil memang tapi kalau penerbangan 8 jam dengan makanan yang tidak sesuai juga gimana," papar Erik.
Penerbangan rute Makassar-Medan-Jeddah akan melayani masyarakat setiap Selasa, Kamis, dan Sabtu. Dengan adanya rute baru itu, saat ini Garuda Indonesia telah melayani penerbangan ke Jeddah melalui empat kota besar yakni Jakarta 13 kali seminggu, Surabaya 3 kali seminggu, dan nantinya Makassar dan Medan 3 kali seminggu.
(dha/dnl)
