5 Industri Ini akan Mati Karena Global Warming

5 Industri Ini akan Mati Karena Global Warming

- detikFinance
Selasa, 13 Mei 2014 10:53 WIB
5 Industri Ini akan Mati Karena Global Warming
Jakarta - Banyak jenis industri akan terkena dampak yang besar dari adanya perubahan iklim. Perubahan iklim ini dikatakan para ilmuwan terjadi sebagai akibat dari berbagai kegiatan manusia yang menyebabkan lepasnya CO2 ke atmosfir.

Berdasarkan surat kabar The Guardian, perubahan iklim sudah menyebabkan ribuan kematian setiap tahunnya akibat cuaca ekstrem. Hal ini juga menghabiskan kerugian finansial senilai miliaran dolar AS dalam satu tahun.

Tapi, masih ada saja negara yang skeptis yang tidak percaya akan perubahan iklim tidak terjadi dan terus menggunakan sumber daya sebanyak mungkin.

Beberapa negara menolak mengakui perubahan iklim dan terus memaksa tidak beralih ke energi terbarukan. Kalau negara-negara terus menghindari isu ini, maka perubahan iklim tak dapat dihindari.

Dikutip dari The Richest, Selasa (13/5/2014), berikut industri yang akan terdampak karena perubahan iklim.

Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil sudah sejak lama diperlukan dan memenuhi lebih dari 80% penggunaan energi secara global.

Walaupun suplai batu bara dan gas masih bisa melayani hingga 100 tahun sebelum benar-benar habis, para ilmuwan sepakat dunia tidak akan bertahan dari pelepasan 5 miliar ton CO2 yang merupakan akibat dari konsumsi bahan bakar fosil. Hal ini akan menyebabkan cuaca ekstrem yang sebelumnya pernah terjadi.

Bahan Bakar Fosil

Bahan bakar fosil sudah sejak lama diperlukan dan memenuhi lebih dari 80% penggunaan energi secara global.

Walaupun suplai batu bara dan gas masih bisa melayani hingga 100 tahun sebelum benar-benar habis, para ilmuwan sepakat dunia tidak akan bertahan dari pelepasan 5 miliar ton CO2 yang merupakan akibat dari konsumsi bahan bakar fosil. Hal ini akan menyebabkan cuaca ekstrem yang sebelumnya pernah terjadi.

Kehutanan

Di sepanjang wilayah Boreal sudah terjadi kenaikan suhu tahunan sebesar 2,5 derajat celcius. Padahal fenomena ini diperkirakan terjadi pada 2050. Walaupun jumlah itu terlihat kecil, kenaikan itu menunjukkan sebuah efek yang menyedihkan.

Banyak ahli sedang mengantisipasi kekeringan, dan kebakaran menjadi penyebab kerugian ekonomi untuk industri hutan. Di luar hal itu, kemungkinan ada stimulasi pertumbuhan pohon, kebakaran menyebabkan lepasnya sejumlah CO2 kembali ke atmosfir yang dapat menyebabkan kenaikan temperatur.

Sedihnya, hutan-hutan yang terkena penebangan dilakukan tanpa melalui pemikiran dan efek jangka panjang reproduksi sebagaimana erosi dan pelepasan CO2 dari pohon yang sudah ditebang.

Kehutanan

Di sepanjang wilayah Boreal sudah terjadi kenaikan suhu tahunan sebesar 2,5 derajat celcius. Padahal fenomena ini diperkirakan terjadi pada 2050. Walaupun jumlah itu terlihat kecil, kenaikan itu menunjukkan sebuah efek yang menyedihkan.

Banyak ahli sedang mengantisipasi kekeringan, dan kebakaran menjadi penyebab kerugian ekonomi untuk industri hutan. Di luar hal itu, kemungkinan ada stimulasi pertumbuhan pohon, kebakaran menyebabkan lepasnya sejumlah CO2 kembali ke atmosfir yang dapat menyebabkan kenaikan temperatur.

Sedihnya, hutan-hutan yang terkena penebangan dilakukan tanpa melalui pemikiran dan efek jangka panjang reproduksi sebagaimana erosi dan pelepasan CO2 dari pohon yang sudah ditebang.

Lebah Madu

Berdasarkan penjelasan dari para pengoleksi lebah dan ilmuwan, perubahan iklim adalah satu dari sekian banyak penyebab hilangnya 50% lebah madu di Amerika Serikat dan Inggris. Padahal binatang sangat penting dalam menyerbukkan mayoritas jenis buah dan sayur yang kita makan. Jika punah, maka kerugian yang diderita bisa mencapai miliaran dan sangat potensial menyebabkan kelaparan massal.

Walaupun lebah mudah beradaptasi, mereka sangat rentan cuaca ekstrem. Contohnya jika lebah bangun terlalu cepat dari hibernasi pada musim semi dan tumbuhan masih tertidur, maka lebah akan kelaparan hingga mati tanpa serbuk untuk dipanen.

Semakin banyak lebah menghilang akibat perubahan iklim, orang akan kehilangan akses ke hampir setengah jenis produk yang seharusnya ada di pasar sayuran pada umumnya.

Sepertiga dari makanan yang kita makan diserbukkan oleh lebah. Kalau perubahan iklim berlanjut, maka lebah tidak akan bisa berkembang dalam jumlah besar dan kita akan melihat banyak kelaparan menyebar di mana-mana.

Lebah Madu

Berdasarkan penjelasan dari para pengoleksi lebah dan ilmuwan, perubahan iklim adalah satu dari sekian banyak penyebab hilangnya 50% lebah madu di Amerika Serikat dan Inggris. Padahal binatang sangat penting dalam menyerbukkan mayoritas jenis buah dan sayur yang kita makan. Jika punah, maka kerugian yang diderita bisa mencapai miliaran dan sangat potensial menyebabkan kelaparan massal.

Walaupun lebah mudah beradaptasi, mereka sangat rentan cuaca ekstrem. Contohnya jika lebah bangun terlalu cepat dari hibernasi pada musim semi dan tumbuhan masih tertidur, maka lebah akan kelaparan hingga mati tanpa serbuk untuk dipanen.

Semakin banyak lebah menghilang akibat perubahan iklim, orang akan kehilangan akses ke hampir setengah jenis produk yang seharusnya ada di pasar sayuran pada umumnya.

Sepertiga dari makanan yang kita makan diserbukkan oleh lebah. Kalau perubahan iklim berlanjut, maka lebah tidak akan bisa berkembang dalam jumlah besar dan kita akan melihat banyak kelaparan menyebar di mana-mana.

Lebah Madu

Berdasarkan penjelasan dari para pengoleksi lebah dan ilmuwan, perubahan iklim adalah satu dari sekian banyak penyebab hilangnya 50% lebah madu di Amerika Serikat dan Inggris. Padahal binatang sangat penting dalam menyerbukkan mayoritas jenis buah dan sayur yang kita makan. Jika punah, maka kerugian yang diderita bisa mencapai miliaran dan sangat potensial menyebabkan kelaparan massal.

Walaupun lebah mudah beradaptasi, mereka sangat rentan cuaca ekstrem. Contohnya jika lebah bangun terlalu cepat dari hibernasi pada musim semi dan tumbuhan masih tertidur, maka lebah akan kelaparan hingga mati tanpa serbuk untuk dipanen.

Semakin banyak lebah menghilang akibat perubahan iklim, orang akan kehilangan akses ke hampir setengah jenis produk yang seharusnya ada di pasar sayuran pada umumnya.

Sepertiga dari makanan yang kita makan diserbukkan oleh lebah. Kalau perubahan iklim berlanjut, maka lebah tidak akan bisa berkembang dalam jumlah besar dan kita akan melihat banyak kelaparan menyebar di mana-mana.

Lebah Madu

Berdasarkan penjelasan dari para pengoleksi lebah dan ilmuwan, perubahan iklim adalah satu dari sekian banyak penyebab hilangnya 50% lebah madu di Amerika Serikat dan Inggris. Padahal binatang sangat penting dalam menyerbukkan mayoritas jenis buah dan sayur yang kita makan. Jika punah, maka kerugian yang diderita bisa mencapai miliaran dan sangat potensial menyebabkan kelaparan massal.

Walaupun lebah mudah beradaptasi, mereka sangat rentan cuaca ekstrem. Contohnya jika lebah bangun terlalu cepat dari hibernasi pada musim semi dan tumbuhan masih tertidur, maka lebah akan kelaparan hingga mati tanpa serbuk untuk dipanen.

Semakin banyak lebah menghilang akibat perubahan iklim, orang akan kehilangan akses ke hampir setengah jenis produk yang seharusnya ada di pasar sayuran pada umumnya.

Sepertiga dari makanan yang kita makan diserbukkan oleh lebah. Kalau perubahan iklim berlanjut, maka lebah tidak akan bisa berkembang dalam jumlah besar dan kita akan melihat banyak kelaparan menyebar di mana-mana.

Sumber Daya Air

Air adalah hal yang vital bagi manusia, dan dengan kenaikan temperatur, tingkat sumber daya air pada akhirnya akan masuk status waspada. Saat ini sudah ada pengurangan ketersediaan air bersih dari sungai, yang pada akhirnya bisa membuat harga air akan sangat mahal di masa depan.

Musim panas dan temperatur yang naik akan berpengaruh pada aktivitas ekonomi yang mengandalkan air, seperti PLTA, dan ladang makanan. Aktivitas ekonomi tersebut akan dikurangi demi memasok air untuk masyarakat.

Sumber Daya Air

Air adalah hal yang vital bagi manusia, dan dengan kenaikan temperatur, tingkat sumber daya air pada akhirnya akan masuk status waspada. Saat ini sudah ada pengurangan ketersediaan air bersih dari sungai, yang pada akhirnya bisa membuat harga air akan sangat mahal di masa depan.

Musim panas dan temperatur yang naik akan berpengaruh pada aktivitas ekonomi yang mengandalkan air, seperti PLTA, dan ladang makanan. Aktivitas ekonomi tersebut akan dikurangi demi memasok air untuk masyarakat.
Halaman 2 dari 12
(zul/ang)
Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads