Orang Pilih Rokok Filter Daripada Kretek Karena Lebih Bergaya

Orang Pilih Rokok Filter Daripada Kretek Karena Lebih Bergaya

- detikFinance
Selasa, 20 Mei 2014 08:08 WIB
Jakarta - Pasar industri rokok Sigaret Kretek Tangan (SKT) atau kretek sedikit demi sedikit terkikis oleh rokok Sigaret Kretek Mesin (SKM) atau filter. Penyebabnya banyak masyarakat yang merasa lebih bergengsi dengan menghisap rokok filter dibanding rokok kretek.

Ketua umum Gabungan Produsen Rokok Putih Indonesia (Gaprindo) Muhaimin Moefti mengatakan, dalam beberapa tahun terakhir ini, tren rokok masyarakat saat ini adalah rokok filter atau SKM. Hal ini lah yang menjadi penyebab PT HM Sampoerna Tbk (HMSP) akan menutup dua pabrik rokok SKT mereka di Lumajang dan Jember Jawa Timur, dengan potensi PHK 4.900 karyawan.

"Kalau dulu orang suka rokok kretek, sekarang sudah mulai beralih. Dan itu umum, natural," kata Muhaimin kepada detikFinance, Senin (19/5/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Ia menjelaskan, ada 3 faktor yang mempengaruhi pilihan seseorang terhadap jenis rokok, antara lain cuaca, image, dan harga. Dari ketiga faktor itu, tren yang muncul adalah karena image atau citra. Orang dianggap lebih modern menghisap rokok filter daripada rokok kretek.

"Biar lebih gaya. Jadi tergantung perorangan, tapi pada umumnya begitu. Sekarang itu lebih ke image, kalau yang filter lebih modern," jelasnya.

Muhaimin menegaskan, faktor penentu itu pun bisa berubah dari waktu ke waktu. Ia juga mengatakan, dari pilihan rokok filter tersebut, rokok filter yang ringan atau mild lebih diganderungi masyarakat.

"Yang SKM pun banyaknya yang mild," katanya.

(zul/ang)

Hide Ads