Nasib Tigerair Mandala: Jatuh, Bangkit, dan Jatuh Lagi

Nasib Tigerair Mandala: Jatuh, Bangkit, dan Jatuh Lagi

- detikFinance
Kamis, 19 Jun 2014 11:05 WIB
Jakarta - Tigerair Mandala yang dulu bernama Mandala Airlines termasuk maskapai yang jatuh bangun di Indonesia. Mandala pernah bangkrut di tahun 2011, masuk investor dari Singapura bisa bangkit, kini jatuh lagi.

Rabu 11 Januari 2011 adalah hari penerbangan terakhir PT Mandala Airlines. Mulai Kamis 12 Januari 2011 besok harinya, maskapai swasta itu menghentikan seluruh rute penerbangannya.

Waktu itu Mandala Airlines mengumumkan masalah kesulitan keuangannya dan mengajukan permohonan penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) ke Pengadilan Niaga Jakarta Pusat

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Calon penumpang sempat heboh karena sudah membeli tiket tapi tiba-tiba maskapai swasta tersebut tutup. Namun calon penumpang bisa tenang setelah Mandala punya investor baru.

Adalah Sandiaga Uno dan Tiger Air asal Singapura yang menjadi pemilik baru Mandala. Tiger Airways Holding Limited resmi memiliki 33% saham di PT Mandala Airlines Indonesia. Tiger berpartner dengan perusahaan Sandiaga Uno yaitu Saratoga.

Investasi Tiger Airways dalam Mandala dikelola melalui anak perusahaan Tiger Airways di Singapura, Roar Aviation Pte. Ltd. Grup Saratoga memiliki saham sebesar 51,3%. Sisanya 15,7% saham masih dimiliki pemilik saham sebelumnya serta kreditor Mandala.

Mandala langsung mendatangkan dua Airbus A320 dan sudah dinyatakan siap terbang oleh Kemenhub. Akhirnya Mandala kembali menerbangi pada rute-rute lama yang sebelumnya dibekukan.

Kamis 5 April 2012 jadi momen bersejarah bagi Mandala. Setelah lama parkir di hanggar, pesawat Mandala menerbangi rute perdana Jakarta-Medan.

Kabar buruk datang dua tahun kemudian, tepatnya menutup sejumlah rute penerbangan mulai 10 Februari 2014. Sebanyak 9 rute ditutup sementara, 2 rute dikurangi frekuensi penerbangannya.

Perusahaan terbebani dengan kondisi perekonomian yang sedang lemah, yang juga berimbas pada pasar yang kian sepi. Bleum lagi nilai tukar rupiah yang melemah terhadap dolar AS membuat ongkos beli avtur membengkak.

Sampai akhirnya kemarin Tigerair Mandala mengumumkan menghentikan seluruh kegiatan operasional terhitung tanggal 1 Juli 2014. Keputusan ini diambil karena kondisi pasar yang sedang turun, serta meningkatnya biaya operasional akibat depresiasi rupiah yang cukup tajam terhadap dolar AS.

"Kami telah berusaha mencari berbagai solusi untuk tetap beroperasi, termasuk berdiskusi dengan calon mitra strategis dan penanam modal. Kelebihan kapasitas maskapai dibandingkan dengan jumlah penumpang, melemahnya nilai tukar Rupiah yang mencapai 20% sejak awal 2013 membuat meningkatnya biaya operasional Mandala secara signifikan," kata Ketua Dewan Komisaris Tigerair Mandala, Jusman Syafii Djamal, seperti dikutip dari siaran pers Tigerair Mandala kemarin.

Setelah pengumuman ini, penerbangan terakhir yang akan dioperasikan oleh Mandala adalah RI545 pada tanggal 1 Juli 2014, yang dijadwalkan berangkat dari Hong Kong menuju Denpasar pada pukul 02.35. Selain penerbangan di atas, seluruh penerbangan Mandala pada tanggal 1 Juli 2014 dan seterusnya dibatalkan.

Lalu bagaimana nasib penumpang yang sudah beli tiket? Simak beritanya di sini.

(ang/dnl)

Hide Ads