"Hari ini peresmian alih tugas. Saya harus men-estafet-kan tongkat kepada beliau. Saya dipercaya jadi anggota dewan komisaris. Selama 7 tahun, AirAsia sudah memiliki 30 pesawat dan baru, infrastruktur sudah siap, mitra bisnis aktif untuk meningkatkan customer,"kata Dharmadi di acara serah terima jabatan Presiden Direktur AirAsia Indonesia di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Selasa (1/7/2014).
Dharmadi sudah menjabat sebagai Presiden Direktur AirAsia Indonesia selama 7 tahun. Kini Dharmadi berharap, perusahaan bisa segera melantai di bursa saham Indonesia melalui Initial Public Offering (IPO).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sunu yang menggantikan Dharmadi sebelumnya sudah bergabung bersama AirAsia Indonesia sejak Juli 2013, menjabat sebagai Direktur Keuangan.
Sunu memulai kariernya sebagai Case Manager di Satuan Tugas Prakarsa Jakarta (The Jakarta Initiative Task Force), sebuah lembaga pemerintah yang bertugas sebagai mediator restrukturisasi utang-piutang di Indonesia.
Pada tahun 2000, Sunu bergabung ke Ernst & Young Advisory Services dengan posisi Assistant Manager dan kemudian Manager untuk Divisi Corporate Finance.
Kemudian pada 2004, Sunu bergabung ke PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk menjabat sebagai Senior Manager untuk Divisi Corporate Finance yang bertugas menyusun refinancing utang perusahaan. Setelah selama kurang lebih 3 tahun, Sunu dipercaya untuk menjabat posisi Corporate Secretary yang bertugas menangani aktivitas hubungan investor, pemegang saham, dan corporate legal affairs.
Di tahun 2007, Sunu bergabung bersama salah satu sekuritas milik negara PT Bahana Sekuritas, menjabat beberapa posisi strategis seperti Vice Presiden Investment Banking selama periode 2007-2009 dan Director of Investment Banking selama periode 2009-2013.
Selama di Bahana Sekuritas, Sunu menangani proses merger dan akuisisi, project financing, dan juga restrukturisasi perusahaan subsidiary dan perusahaan patungan (joint venture).
Sunu dipercaya untuk menangani proyek-proyek penawaran saham publik perdana atau Initial Public Offering (IPO) sejumlah perusahaan BUMN seperti PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA) dan PT Krakatau Steel Tbk (KRAS).
(drk/zul)