Adalah Gede Wedasmara, seorang seniman asal Desa Kamasan, Klungkung, Bali. Pria yang menjadi mitra binaan PT Bank Negara Indonesia Tbk (BNI) ini menikmati manisnya bisnis kreatif.
Gede mengikut acara Kampoeng BNI Nusantara 2014 yang digelar sejak 17-20 Juli 2014, di Jakarta Convention Center (JCC).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produk kerajinan unggulan Gede adalah lukisan tradisional Kamasan bernilai belasan juta rupiah. "Lukisan ini, yang kecil (seukuran kertas koran) harganya Rp 5,5 juta. Kalau yang besar bisa sampai Rp 15 juta," tuturnya kepada detikFinance, Sabtu (19/7/2014).
Lukisan tradisional Bali ini, lanjut Gede, tergolong aliran seni yang langka. Pembuatan lukisan ini tergolong lama, dengan tingkat kesulitan yang tinggi. Untuk satu buah lukisan berukuran kecil, dirinya membutuhkan waktu sekitar 2 hingga 3 minggu. Sehingga, wajar saja bila harganya bisa sangat tinggi. "Satu-satunya di dunia dari Kamasan," kata dia.
Peminatnya pun kebanyakan dari turis mancanegara. "Ada dari Prancis, Jerman, Australia, Belanda, Jepang hampir kebanyakan semua peminatnya dari manca negara," sambungnya.
Gede mengatakan, dirinya tidak hanya memproduksi lukisan tradisional. Ada pula lukisan populer modern bernuansa etnik, seperti gambar pemandangan atau lukisan sosok penari Bali. "Kalau yang ini harganya lebih murah, sekitar Rp 1 juta saja," kata dia.
Dalam sehari, peminat lukisan yang ditawarkannya ini cukup ramai. Tak kurang dari 5 buah lukisan laku terjual setiap harinya. "Kalau lagi musim liburan bisa lebih banyak lagi, karena yang datang itu bisa 2-3 rombongan," kata dia.
Gede pun bersyukur, upayanya untuk melestarikan kekayaan seni desanya mendapat dukungan dari BNI. Saat ini diakui Gede, ada sekitar 101 pengrajin yang tergabung di Kampoeng BNI Desa Kamasan yang memproduksi berbagai kerajinan seni seperti kain tenun, lukisan, patung, patung koin, pahatan logam dan sebagainya.
"Awal mula dapat dukungan dari BNI itu, saya mendengar ada program Kampoeng BNI, kemudian saya ajukan ke Kepala Desa bagaimana kalau Desa Kamasan diikutkan. Kepala Desa setuju, lalu saya ajukan dan desa kami disurvei. Bersyukur desa kami dipilih dan sekarang menjadi desa binaan BNI. Sekarang Kamasan jadi Desa Kreatif," sebut dia.
(dnl/dnl)