Hal ini disampaikan oleh Dahlan saat acara Explore Flight Garuda di Kantor Bupati Sumbawa, NTB, Rabu (23/7/2014).
"Saya memang merasa bersalah. Begitu Merpati hentikan penerbangan ke sini maka harus ada gantinya," kata Dahlan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Utangnya sampai Rp 7,9 triliun. Ruginya sebesar Rp 7,2 triliun. Kalau ditotal sampai Rp 15 triliun. Untuk hidupkan perlu waktu agak panjang. Saya nggak bisa sendiri. Perlu bantuan Menkeu dan DPR. Itu nggak bisa 1 tahun karena utang harus diubah ke saham. Kemudian utang disembunyikan melalui kuasi reorganisasi," jelasnya.
Persoalan Merpati tak hanya di situ. Armada maskapai ekor kuning juga kalah efisien dibandingkan armada maskapai nasional yang dipakai oleh Garuda Indonesia dan Wings Air.
Merpati memakai pesawat buatan Tiongkok MA 60, sedangkan para pesaing memakai pesawat ATR keluaran terbaru. MA 60 dinilai boros bahan bakar padahal biaya terbesar di maskapai adalah BBM.
"Pesawat Merpati kurang efisien. Pesawat Garuda ini (ATR 72-600) bisa hasilnya Rp 1 juta, kalau pesawat itu (MA60) bisa dapat uang Rp 500 ribu. Persaingan pesawat itu luar biasa," ujarnya.
Dahlan akhirnya meminta Garuda untuk melayani penerbangan ke Sumbawa guna menghilangkan rasa bersalah itu. "Maka saya minta direksi Garuda terbang ke Sumbawa Besar. Saya tahu sengsaranya orang Sumbawa Besar," katanya.
Rencananya penerbangan Garuda ke Sumbawa akan dilayani oleh armada ATR 72-600. Pesawat tersebut memiliki kapasitas 70 penumpang yang semuanya kelas ekonomi. Rute akan dibuka pada September 2014. Alternatif rute dari atau ke Sumbawa masih dievaluasi. Apakah melalui Lombok atau Surabaya.
(feb/dnl)











































