Ini Usulan Pengusaha Otomotif Soal BBM Bersubsidi

Ini Usulan Pengusaha Otomotif Soal BBM Bersubsidi

- detikFinance
Kamis, 07 Agu 2014 11:00 WIB
Ini Usulan Pengusaha Otomotif Soal BBM Bersubsidi
Jakarta - Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas (BPH Migas) melakukan pembatasan penjualan BBM bersubsidi. Pengusaha otomotif menilai kebijakan kenaikan harga lebih efektif untuk mengontrol konsumsi BBM.

Sekretaris Umum Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) Noegardjito mengatakan, dulu Gaikindo pernah mengusulkan kenaikan harga BBM dibanding pembatasan konsumsi.

"Gaikindo dulu pernah jamannya Pak JK (Husuf Kalla) jadi wakil presiden mengusulkan daripada itu (pembatasan) lebih baik naik harga," katanya kepada detikFinance, Kamis (7/8/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti yang diusulkan banyak pihak, kenaikan harga BBM diharapkan tidak mendadak dan dengan kajian yang matang.

"Kenaikannya bertahap, misalnya 3 bulan sekali. Sama dengan usulan pakar-pakar," tambahnya.

Sebagai informasi, bulan ini pemerintah mulai memberlakukan pembatasan penjualan BBM bersubsidi. Untuk solar bersubsidi, tidak bisa lagi dijual di wilayah Jakarta Pusat. Solar bersubsidi juga hanya boleh dijual pukul 08.00-18.00.

Sedangkan untuk premium, mulai kemarin sudah berlaku pelarangan penjualan di SPBU di jalan tol. Tercatat ada 29 SPBU di jalan tol seluruh Indonesia yang tidak bisa lagi menjual premium.

Langkah pembatasan tersebut ditempuh untuk mengendalikan konsumsi BBM bersubsidi. Tahun ini, jatah BBM bersubsidi dikurangi dari 48 juta kiloliter menjadi 46 juta kiloliter.

(zul/hds)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads