Bantaeng Sukses Gaet Investor, Ini Tips dari Sang Bupati

Jakarta -

Kabupaten Bantaeng (Sulawesi Selatan) akan segera memiliki daerah industri yang dinamakan Bantaeng Industrial Park. Kawasan industri ini akan berfokus pada pengolahan hasil tambang atau smelter.

"Tahun lalu kami membuka kawasan industri. Fokusnya pada smelter untuk nikel," kata Nurdin Abdullah, Bupati Bantaeng, kata Nurdin saat bertamu ke kantor redaksi detikcom.

Berikut adalah sejumlah perusahaan yang akan membangun smelter di kawasan ini:
1. Macrolink International Mineral Co Ltd. Nilai investasi Rp 3,5 triliun, perkiraan penyerapan tenaga kerja 2.500 orang.
2. PT Bakti Bumi Sulawesi. Nilai investasi Rp 1 triliun, perkiraan penyerapan lapangan kerja 1.000 orang.
3. PT Titan Mineral Utama. Nilai investasi Rp 1,5 triliun, perkiraan penyerapan tenaga kerja 2.000 orang.
4. PT Cinta Jaya. Nilai investasi Rp 5 triliun, perkiraan penyerapan tenaga kerja 2.500 orang.
5. PT Cheng Feng Industri. Nilai investasi Rp 1 triliun, perkiraan penyerapan tenaga kerja 500 orang.
6. PT Yinyi Indonesia Minging Investment. Nilai investasi rp 1 triliun, perkiraan penyerapan tenaga kerja 1.500 orang.
7. PT Zhongning Mining & Metalurgy. Nilai investasi Rp 2,3 triliun, perkiraan penyerapan lapangan kerja 3.000 orang.
8. China Harbour. Nilai investasi Rp 10 triliun, perkiraan penyerapan tenaga kerja 1.000 orang.
9. Xin Hai Technology Co Ltd. Nilai investasi Rp 30 triliun, perkiraan penyerapan tenaga kerja 2.500 orang.
10. PT Mex International/Hsu Gsu Shen Nin Group. Nilai investasi Rp 15 triliun, perkiraan penyerapan tenaga kerja 2.000 orang.

Kawasan industri ini juga akan memiliki pembangkit tenaga listrik sendiri. "Itu swasta. Kolaborasi antara perusahaan Tiongkok, Malaysia, dan Indonesia," kata Nurdin.

Berikut adalah perusahaan yang akan membangun pembangkit listrik di Bantaeng Industrial Park:
1. PT Bantaeng Sigma. Kapasitas 2x300 MW.
2. PT Newton Malaysia. Kapasitas 150 MW.
3. PT Bantaeng Industri. Kapasitas 2x200 MW.
4. PT Mega Power. Kapasitas 6,5 MW.

Menurut Nurdin, kunci keberhasilan dalam membangun kawasan industri ini adalah kepastian. "Pembebasan tanah masih mudah. Ajak bicara masyarakat, kasih pencerahan bahwa lahan ini tidak cocok untuk pertanian. Tiga kali tanam belum tentu panen sekali," paparnya.

Selain itu, minat investor yang tinggi lahir karena kemudahan perizinan. "Di Bantaeng, izin sehari selesai. Belum habis minum teh sudah keluar izin prinsip, tidak bayar apa-apa," tegasnya.

(hds/ang)