Alhasil, Indonesia bisa menjadi pangsa pasar yang menjanjikan atau kue manis bagi maskapai negeri tetangga seperti Singapore Airlines, Malaysia Airlines, dan sebagainya.
"Indonesia adalah kue yang paling seksi. Kita market yang paling besar," kata pengamat penerbangan Universitas Gajah Mada Arista Atmadjati kepada detikFinance, Rabu (10/9/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita yang punya lumbung atau resources-nya. Di ASEAN size of market-nya kan 66 juta, itu tahun 2012. Dari situ, 32 juta atau hampir 50% adalah semua titik yang terkoneksi dengan Indonesia," jelasnya.
Indonesia, lanjut Arif, adalah tulang punggung penerbangan di kawasan ASEAN. Meski ada tantangan, tetapi ada pula peluang besar bagi industri penerbangan nasional.
"Kita bukan berarti tidak melihat ini sebagai peluang. Pasar Indonesia akan mengalir ke seluruh pasar ASEAN," tutur Arif.
Pada Desember 2015, Indonesia akan membuka lima bandara untuk ASEAN Open Sky. Kelima bandara tersebut adalah Bandara Soekarno-Hatta, Bandara Kuala Namu, Bandara Sultan Hasanuddin, Bandara Juanda, dan Bandara Ngurah Rai.
(feb/hds)











































