“Alhamdulillah, tingkat isian Jakarta-London, London-Jakarta di kisaran 83-84% dari total kapasitas,” kata General Manager Garuda Indonesia untuk Inggris dan Irlandia, Jubi Prasetyo saat ditemui di kantornya, Nation House London, Kamis lalu.
Garuda melayani rute tersebut setiap Senin, Rabu, Jumat, Sabtu dan Minggu dengan Boeing 777-300ER berkapasitas 314 penumpang. Dari kapasitas itu, sebanyak delapan kursi disediakan untuk kelas satu, 38 (bisnis) dan 268 (ekonomi).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
“Layanan tersebut tidak diperkenankan untuk diaktivasi dan digunakan pada saat pesawat dalam posisi taxi, take off, dan landing,” Manajer Humas Garuda M. Ikhsan Rosan yang mendampingi Jubi menambahkan.
Untuk warga Indonesia di Inggris, khususnya kalangan pelajar dan mahasiswa, Jubi menawarkan beberapa fasilitas khusus. Selain memberikan diskon tarif bagi anggota keluarga yang akan menghadiri wisuda anak mereka, hingga kapasitas bagasi lebih.
“Semua kami dialogkan dengan Persatuan Pelajar Indonesia di sini,” ujar Jubi yang mulai bertugas di London sejak Mei 2013.
Adi Fasqinal yang baru meraih gelar master bisnis internasional dari Hult International Business School termasuk yang menikmati fasilitas yang ditawarkan Garuda. Dengan menunjukkan visa mahasiswa dan surat pengantar dari kampus, ia cukup merogoh kocek 485 poundsterling untuk pulang ke Jakarta. Padahal kalau menggunakan Emirates seperti biasanya, tarif yang harus dibayar 625 Poundsterling.
Warga Serpong itu juga menghemat biaya bagasi karena mendapatkan fasilitas ruang tambahan dari seharusnya 30 kilogram menjadi 51 kilogram.
“Fasilitas tambahan resmi sih cuma 10 kilogram atau maksimal 40 kilogram,” ujar Adi sambil mendorong dua kopernya menuju pintu II-F, Soekarno-Hatta.
Jubi menekankan, dengan penghargaan yang pernah diraih dari Skytrax pada 2013 yaitu sebagai "World Best Economy Class" dan "World Best Economy Class Seat", soal kemurahan tarif tak terlalu ditonjolkan. Hingga dua bulan pertama sebagai masa promosi, kata dia, tarif Garuda menawarkan tarif lebih murah 50-100 poundsterling untuk setiap kelas penerbangan. Tapi setelah masa itu, tarif akan dibuat normal dan berani bersaing dengan maskapai lain yang melintasi jalur Amsterdam dan London.
“Saya optimistis, andai tarif kami lebih mahal pun traveller akan tetap memilih Garuda karena kualitas pelayanan yang diakui dunia lebih baik,” ujar pria perlente kelahiran Tegal, 1967 itu.
(alx/ang)