Rapat 3 Jam, Menperin Ungkap Rencana Proyek Pabrik Garam di NTT Molor 4 Tahun

Rapat 3 Jam, Menperin Ungkap Rencana Proyek Pabrik Garam di NTT Molor 4 Tahun

- detikFinance
Selasa, 25 Nov 2014 18:56 WIB
Jakarta - Menteri Perindustrian (Menperin) Saleh Husin mengumpulkan pemerintah kabupaten dan kota se-Nusa Tenggara Timur untuk melakukan rapat koordinasi. Salah satu yang terungkap dari pertemuan ini soal molornya rencana pembangunan pabrik garam di Nagekeo Nusa Tenggara Timur (NTT), padahal sudah digagas sejak 2010.

Rapat yang dimulai sekitar pukul 15.00 WIB tersebut selesai pada pukul 18.00 WIB atau berlangsung kurang lebih 3 jam.

"Ini inisiatif dari gubernur kan, bagaimana NTT ke depannya. Bagaimana membangun NTT ke depan. Kebetulan ada juga perwakilan dari NTT sebagai menteri," kata Saleh usai pertemuan di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Selasa (25/11/2014).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dalam pertemuan itu dibahas soal kerja sama antara perusahaan Indonesia dan Australia, Cheetam yang akan berinvestasi di Nagekeo, NTT, namun terkendala lahan. Lahan yang dibutuhkan seluas 1.000 hektar namun hanya tersedia 700 hektar lebih.

Saleh mengatakan, semua pihak berkomitmen untuk mempercepat hal tersebut. β€Ž"Kami minta pemda proaktif agar permasalahan itu cepat diurus. Saya juga sudah menghubungi Pak Ferry (Menteri Agraria dan Tata Ruang) secara informal, secara prinsip beliau setuju," tutupnya.

Cheetam Salt Ltd, perusahaan garam asal Australia awalnya berkomitmen menggandeng pemda NTT untuk menggarap lahan garam di Kabupaten Nagekeo Nusa Tenggara Timur (NTT) seluas 2.100 hektar. Proyek ini sudah dirancang sejak Juni 2010, namun kini belum terealisasi, sehingga sempat membuat Wakil Menteri Perindustrian (Wamenperin) terdahulu frustasi.

Bila kerjasama ini sudah direalisasikan maka akan ada tambahan produksi garam nasional sebesar 250.000 ton per tahun. Diharapkan akan terserap 2000 tenaga kerja dari realisasi kerjasama ini.

Pihak Cheetam akan memberikan pembinaan teknologi garam kepada petani rakyat. Nantinya produksi garam di NTT tersebut akan diolah di pabrik garam Cheetam di Cilegon.

Cheetam sudah berinvestasi pabrik pengolahan garam di Cilegon sebesar 3 juta dollar Australia.

(zul/hen)

Hide Ads