Di hamparan tanah yang luas di berdiri beberapa bangunan pabrik baja yang selama ini menjadi tumpuan industri Indonesia. Di tempat ini lah, pasir besi bisa diolah menjadi baja dengan lapisan yang kuat.
Di pabrik Krakatau Posco satu komplek dengan Krakatau Steel, bahan baku pembuatan baja dibuat dari hasil peleburan pasir besi, batu bara dan kapur. Di tempat pengolahan yang diberi nama blast furnace ini, mesin tak pernah berhenti beroperasi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dari besi yang cair tersebut, proses berlanjut di tahapan steel making plant. Di situ, besi cair tersebut dibentuk menjadi baja yang disebut slab atau baja besar memanjang dan tebal, juga berbentuk plat baja yang bisa digunakan untuk memasok komponen otomotif.
Krakatau Posco bisa memproduksi 3 juta ton bahan baku baja. Satu juta ton berbentuk slab dipasok ke Krakatau Steel, sedangkan sisanya dibentuk menjadi plat.
Tak hanya sampai di situ, slab baja dikirimkan ke pabrik krakatau steel untuk diproses lebih lanjut menjadi baja jadi. Di proses yang diberinama Hot Mills Rod, baja berbentuk slab dengan ketebalan sekitar 30 cm dipanaskan pada suhu 1.200 derajat celcius sehingga bisa dibuat ukuran yang lebih tipis, seperti plat baja, slab yang punya ukuran lebih tipis.
Saat masuk ke ruangan tersebut, rombongan Saleh Husin merasakan hawa panas yang cukup menyengat. Kami diberi helm, masker dan alat keselamatan lain. Terlihat percikan api, bara yang berwarna merah menyala ditambah bunyi hentakan baja yang beradu dengan besi di ruangan tersebut.
Selain itu, Krakatau Steel juga baru saja meresmikan beroperasinya pabrik pipa baja PT KHI Pipe Industry, yang juga tak jauh berada dalam satu kawasan tersebut. Baja-baja yang dibuat anak perusahaan Krakatau Steel ini merupakan produsen pipa baja yang biasanya digunakan untuk tiang pancang atau pipa baja untuk oil and gas baik on shore atau off shore.
"Kapasitas produksinya 115.000 ton setahun," kata Nizar Rahmat Direktur Produksi dan Teknis.
Krakatau Steel juga punya fasilitas logsitik sendiri untuk memudahkan pengiriman baja dan produk hasil buatannya, yaitu Pelabuhan Cigading. Letaknya di ujung area industri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) baja tersebut.
Saleh Husin dan rombongan mengakhiri blusukan di pabrik baja perusahaan pelat merah itu sekitar pukul 12.00 WIB dan melanjutkan kunjungannya ke PT Chandra Asri Petrochemical Tbk (TPIA) yang juga berada di Cilegon, Banten.
(zul/ang)