Tungku tersebut diberi nama tungku tanur yang tingginya menjulang setinggi 100 meter. Di bagian bawah, bahan baku pembuat baja mulai dari bijih atau pasir besi, kapur dipanaskan dengan batubara sampai meleleh.
detikFinance dan rombongan Menteri Saleh Husin mendapatkan kesempatan melihat secara langsung bagaimana proses salah satu tahapan produksi yang diberi nama blast furnace itu, Rabu (26/11/2014).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di bagian bawah tungku yang tingginya setara gedung bertingkat 25 lantai itu,bijih besi dicampur batu bara dan kapur dipanaskan pada suhu di atas 1.000 derajat celcius. Ya, wajar saja jika panas, apalagi kalau mencoba mendekat. Oleh karenanya,orang yang masuk area tersebut diwajibkan menggunakan helm, kacamata pengaman juga sarung tangan.
Tak hanya panas, tungku tersebut pun tak henti mengeluarkan percikan api. Hawa hangat juga terasa di besi-besi yang kita pijak. Tak heran, semua pekerja di pabrik baja ini menggunakan sepatu dengan standar minimun yang seharusnya.
Tak berhenti sampai di situ, yang menarik adalah tungku itu tak pernah berhenti beroperasi, dan api dalam pemanas di tungku itu tak pernah padam. Karena jika padam, maka proses produksi bisa gagal total.
"Kalau berhenti itu semua jadi mengeras, cairan yang dilebur itu jadi rongsokan semua," kata Corporate Secretary Krakatau Posco Christiawaty Ferania saat berbincang dengan detikFinance, Rabu (26/11/2014).
Oleh karenanya, sejak diresmikan pada Desember tahun lalu oleh Presiden RI ke-6 Susilo Bambang Yudhoyono, tungku tersebut tak pernah mati. Christi mengatakan, paling tidak, minimal tungku tersebut tak boleh mati selama 15 tahun. Non stop selama masa itu tungku harus terus dalam keadaan menyala.
"Kita terus lakukan maintenance. Sekalinya nyala, itu nggak boleh mati selama minimal 15 tahun," katanya.
Hasil pemanasan yang dilakukan tungku tersebut menjadi besi cair, yang nantinya bakal diproses lebih lanjut di tahapan produksi yang lain yaitu steel making plant, yang mana bakal memproduksi baja berbentuk slab dan plat.
(zul/ang)











































