Jakarta -
PT Astra Honda Motor baru meresmikan pabriknya yang ke-4 kemarin. Pabrik yang terleat di kawasan Industri Indotaisei, Karawang, Jawa Barat tersebut diresmikan langsung oleh Wakil Presiden Jusuf Kalla (JK).
JK kala itu didampingi oleh Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menteri Perdagangan Rachmat Gobel, Kepala BKPM Franky Sibarani, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy Mizwar dan tamu undangan lainnya.
Nah, berbicara mengenai pabrik baru motor Honda, ada beberapa fakta menarik yang bisa disimak. Dirangkum dari berbagai informasi, Jumat (12/12/2014), yuk kita lihat!
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapasitas Produksi
Pabrik yang berdiri di atas lahan seluas 83 hektar itu mampu memproduksi sepeda motor hingga 1,1 juta unit per tahun. Dengan beroperasinya pabrik baru ini, itu berarti, total produksi sepeda motor Honda secara keseluruhan mencapai 5,3 juta per tahun.
Investasi
Pabrik yang mulai dibangun pada tahun 2013 lalu ini memakan investasi yang tidak sedikit. Presiden Direktur PT Astra Internasional Prijono Sugiarto menuturkan pihaknya menggelontorkan dana Rp 3,3 triliun dalam ekspansi bisnisnya ini.
Pabrik Keempat
PT Astra Honda Motor sebelumnya telah mengoperasikan 3 pabrik yaitu di Sunter dengan kapasitas 1,1 juta unit/tahun, lalu di Pegangsaan berkapasitas 1 juta unit/tahun, juga di Cikarang dengan kapasitas 2,1 juta/tahun. Perusahaan baru saja meresmikan pabriknya di Karawang berkapasitas 1,1 juta unit/tahun.
Tenaga Kerja
Pabrik barunya di Kawasan Industri Indotaisei, Karawang, Jawa Barat itu mampu menyerap tenaga kerja hingga 3.500 orang. Jika ditotalkan seluruh karyawan yang bekerja di semua pabrik PT Astra Honda Motor, jumlahnya mencapai lebih dari 22 ribu orang.
Jaringan Bisnis Motor Honda Bayar Pajak Rp 5 Triliun
Presiden Direktur PT Astra International Prijono Sugiarto menyebut, jaringan bisnis motor Honda melibatkan 300 ribu orang yang bekerja di 15 ribu institusi yang memiliki keterkaitan dengan bisnisnya ini. Contohnya melibatkan ampir 1.000 pemasok komponen ke pabrik Honda, 19 usaha mikro kecil dan menengah, ribuan dealer Honda, 3.600 bengkel resmi Honda (AHASS), perusahaan asuransi, perusahaan kredit pembiayaan dan lainnya.
"Semua ini membuahkan pekerjaan hampir 300 ribu manusia. 300 ribu orang yang terlibat ditambah keluarganya mungkin 1 juta orang yang terlibat bisnis mata rantai honda ini," kata Prijono.
"Saya mencoba menghitung pajaknya itu lebih dari Rp 5 triliun dari keseluruhan mata rantai," tuturnya.
(zul/ang)
.webp)
