.webp)
Franky mengatakan pihaknya datang untuk membantu perusahaan milik asing yang terhambat proses izin perluasan pabrik.
Investor PT Semarang Garment, PT Kukdong Internasional membentuk perusahaan baru yaitu PT Kukdong Apparel Batang yang Izin Prinsip Penanaman Modalnya diterbitkan oleh BKPM tahun 2015 berlokasi di Kabupaten Batang. Namun pembangunannya masih terkendala izin tata ruang.
"Jadi menghadapi masalah, izinnya lambat. Ada masalah tata ruang, kita bantu di situ. BKPM ada beberapa kegiatan salah satunya memfasilitasi investor yang menghadapi permasalahan," kata Franky di pabrik PT Semarang Garment, Kabupaten Semarang, Rabu (10/6/2015).
Pabrik baru di Kabupaten Batang itu menurut rencana seharusnya sudah selesai perizinan bulan Januari lalu, namun hingga saat ini masih terkendala. Sementara itu nantinya pabrik itu bisa menyerap 4.000 tenaga kerja dan dengan rencana investasi US$ 12 juta sekitar Rp 150 miliar.
"Di Batang US$ 12 juta investasi rencananya. US$ 5 juta sudah ready, menunggu izin," kata Vice Presiden Kukdong internasional, Steve Kim.
Sementara itu Kepala BPMD Provinsi Jateng, Sujarwanto Dwiatmoko mengatakan permasalahan ekspansi PT Kukdong di Batang karena Pemkab Batang belum menetapkan lokasi yang akan dibangun pabrik sebagai kawasan industri.
"Sesuai Perda Kabupaten Batang, bukan zona industri, kalau dilihat dari sisi pemanfaatannya sebenarnya masih OK. Diperlukan kejelian di daerah," pungkas Sujarwanto.
"Sesuai undang-undang, RTRW bisa dievaluasi setiap lima tahun sekali,” imbuhnya.
PT Semarang Garment berdiri sejak tahun 2003 di atas lahan seluas 31.000 m2. Ada 2.550 orang yang bekerja di sana. Perusahaan tersebut merupakan mitra kerja perusahaan NIKE dan beberapa produk ternama dunia seperti North Face, H&M, dan HEMA.
PT Kukdong Internasional sudah memiliki tiga perusahaan di Bekasi, Tangerang, dan Kabupaten Semarang. Nantinya perusahaan di Kabupaten Batang akan dibangun lebih besar dari ketiganya.
(alg/hen)
