Direktur Industri Elektronika dan Telematika Kementerian Perindustrian, Ignasius Warsito mengatakan, sedikitnya ada 6 merek ponsel yang bakal membuka pabrik di Indonesia. Beberapa di antaranya sedang penjajakan.
"Ada 6 merek," tutur Warsito kala berbincang dengan detikFinance, di kantor Kementerian Perindustrian, Jalan Gatot Subroto, Jakarta, Rabu (17/6/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Sony sedang lapor ke headquarter-nya. Lalu Asus dan Xiaomi sedang dalam penjajakan," tuturnya.
Warsito mengatakan, pemerintah bakal menjembatani produsen-produsen tersebut agar mau bermitra dengan partner lokal yang sudah berdiri di Indonesia, seperti PT Sat Nusa Persada, PT Panggung Electric Citra Buana, dan mitra lokal lainnya. Ada juga yang nantinya berfungsi sebagai makloon, atau dengan kata lain perusahaan tersebut mendapatkan lisensi untuk memproduksi merek.
"LG itu sepertinya akan makloon," tambahnya.
Warsito yakin, 80% dari perusahaan-perusahaan tersebut bakal merealisasikan investasinya di Indonesia. Sehingga dalam 3 tahun ke depan, Kementerian Perindustrian bisa meningkatkan produksi ponsel di dalam negeri dari 22 juta unit tahun ini, menjadi 35 juta unit. Terlebih adanya rencana kebijakan wajib tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) 30% di 2017, untuk ponsel yang beredar di Indonesia.
"Saya pikir 80% dari merek-merek itu akan masuk, 3 tahun ke depan, dengan adanya kebijakan TKDN dan komitmen, 35 juta unit per tahun diproduksi dalam negeri. Sekarang sudah 22 juta, dalam kurun 3 tahun ke depan kan tidak ada yang mustahil," tutupnya.
(zul/dnl)