Jokowi: Banyak Timah Ilegal

Jokowi: Banyak Timah Ilegal

Mega Putra Ratya - detikFinance
Minggu, 21 Jun 2015 12:00 WIB
Pangkalpinang - Indonesia sebagai eksportir terbesar timah ingin bisa mengendalikan harga timah dunia. Saat ini, di pasar global banyak timah ilegal termasuk dari Indonesia khususnya dari Bangka Belitung

"Yang paling penting bagaimana strategi ke depan agar timah bisa jadi komoditi, bisa mengendalikan pasar dunia. Karena apa, seperti yang disampaikan dari swasta maupun BUMN, terlalu banyak timah ilegal," kata Presiden Joko Widodo (Jokowi) saat blusukan ke pabrik PT Tinindo Internusa di Jalan TPI Ketapang, Kota Pangkalpinang, Bangka Belitung, Minggu (21/6/2015)

Jokowi ingin timah yang dipasok ke pasar dunia harus bersumber dari proses yang resmi atau legal. Saat ini, banyak timah yang diekspor dari Indonesia melalui proses ilegal termasuk dalam proses penambangannya hingga penyelundupan ekspor.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Caranya gimana? Kalau kita mau mengendalikan timah ilegal itu, tambang rakyat harus dikelola, di-manage, baik oleh bapak angkatnya swasta atau BUMN. Diawasi, manajemen dibenahi. Kemudian ada badan usaha, entah koperasi, CV atau PT. Harus seperti itu," tegas Jokowi.

Hari ini, Jokowi dan rombongan datang ke PT Tinindo Internusa di Jalan TPI Ketapang, Kota Pangkalpinang disambut oleh Direksi PT Tinindo Internusa Hendri Lie. Jokowi ingin mengatahui perkembangan terkini soal industri timah nasional.

Jokowi didampingi Menko Perekonomian Sofyan Djalil, Menteri Perindustrian Saleh Husin, Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani, Kepala BKPM Franky Sibarani.

(hen/hen)

Hide Ads