PT Pindad (Persero) melebarkan sayapnya ke luar lini bisnis peralatan persenjataan. BUMN yang bermarkas di Bandung, Jawa Barat ini, masuk ke pasar alat berat jenis ekskavator.
Direktur Utama Pindad Silmy Karim mengklaim ekskavator buatan pindad siap diadu dengan produk serupa buatan luar negeri yang sudah banyak wara-wiri di tanah air.
Ia menambahkan dari sisi harga pun produk made in Bandung ini masih kompetitif.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dengan kata lain, produk yang diberi nama Pindad Excava 200 ini dibanderol dengan kisaran harga Rp 1,17-Rp 1,43 miliar. Kisaran harga ini masih terhitung kompetitif dibanding produk serupa dari negara lain.
Sebelumnya, Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Rini Soemarno meminta PT Pindad (Persero) memproduksi alat berat jenis ekskavator sebanyak 100 unit/tahun.
"Untuk tahap awal, mulai tahun depan diproduksi 100 unit per tahun," kata Rini saat berada di kantor Pindad, Bandung, Sabtu (27/6/2015).
Untuk tahap awal, Pindad akan memproduksi sebanyak 10 unit hingga penghujung tahun 2015.
"Sampai akhir tahun ini, diproduksi 10 unit dulu," sebutnya.
Rini meminta BUMN bidang konstruksi seperti PT WIKA Tbk, PT PP Tbk, PT Waskita Karya Tbk, PT Adhi Karya Tbk untuk menyerap ekskavator buatan Pindad.
(dna/rrd)