PT Regio Aviasi Industri (RAI) tengah mengembangkan pesawat turboprop bernama R80 yang bakal mengudara 2021. Pesaing pesawat ini adalah jenis ATR 72-600 buatan Perancis-Italia.
Pesawat R80 ini diklaim lebih hemat 10-15% konsumsi bahan bakarnya dibanding ATR 72. Pesawat R80 dirancang dan dikembangkan oleh Mantan Presiden BJ Habibie dan putranya, Ilham Habibie.
"Kita lebih hemat 10-15%. Saingan kita ATR," kata Komisaris PT Regio Aviasi Industri, Ilham Habibie saat ditemui di @America, Pacific Place, SCBD, Jakarta, Rabu (29/7/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kita menjawab permintaan pasar dalam masa mendatang. Jumlah penumpang meningkat dan perlu ada pesawat yang lebih besar," tuturnya.
Saat ini, pesawat tersebut tengah dalam tahap pra prototipe antara lain pemilihan komponen seperti mesin, alat navigasi, sistem pengendali dan lainnya. Menurut Ilham, pesawat yang diperkirakan dibanderol seharga US$ 20-25 juta ini juga dibuat dengan desain aero dinamis.
"Kemajuan lainnya itu aero dinamis, lalu kenyamanan di kabin dan kalau teknologi, sejenis ini lebih pada komponennya banyak kemajuan," tutupnya.
Rencananya PT Dirgantara Indonesia (PTDI) akan menjadi kontraktor pengembangan pesawat R80 yang dikembangkan PT RAI. Habibie melalui RAI bekerjasama dengan PTDI melakukan persiapan pengembangan R80.
Pesawat ini awalnya bisa mengudara pada 2019, namun molor 2 tahun atau baru bisa terbang pada 2021. Meskipun belum jadi, pesawat ini sudah banyak dipesan oleh para maskapai penerbangan dalam negeri.