Padahal biasanya proses pertumbuhan tebu akan lebih baik ketika saat kemarau yang berbarengan jelang musik panen tebu karena akan menaikkan rendemen atau tingkat produktivitas gula. Namun adanya El Nino, panas sangat ekstrem, membuat pertumbuhan tanaman tebu justru terganggu
El Nino mulai mengancam produksi tebu di dua negara raksasa produsen tebu di Asia yaitu Thailand dan India. Dua negara tersebut akan dilanda kemarau panjang selama El Nino. Kondisi terlalu kering dapat menyebabkan daun dan batang tebu mengering hingga mengancam tingkat produksi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Seperti halnya Thailand, lahan tanaman tebu akan berkurang dibanding musim sebelumnya dengan tingkat penurunan tergantung berapa lamanya kekeringan akan terus berlangsung," jelas Tom.
Pasar gula diperkirakan mengalami defisit pasokan global pertama sejak enam tahun lalu, demikian menurut jajak pendapat Reuters yang dikeluarkan pekan lalu. Namun harga diprediksi sedikit pulih pada tahun depan.
Di India, curah hujan di bawah rata-rata akibat El Nino telah memukul produksi gula khususnya di sentra yang terletak di bagian barat Maharashtra. Asosiasi Pabrik Gula India memperkirakan produksi mulai 1 Oktober nanti, bisa turun 7,6 persen menjadi 9,7 juta ton.
"Curah hujan pada bulan Agustus sangat penting dalam menentukan hasil tebu di Maharashtra. Tebu adalah tanaman kokoh. Kondisi ini dapat pulih jika hujan turun meski hanya beberapa minggu ke depan," kata Ashok Jain, Presiden Asosiasi Pedagang Gula Bombay.
Ketidakpastian produksi gula akibat pengaruh El Nino akan terlihat dalam beberapa minggu mendatang. Di Brasil, El Nino mengakibatkan curah hujan melebihi rata-rata dan berdampak pada kesulitan mengolah tebu pada September-Oktober.
"Kita tahu bahwa di daerah di mana akan ada kekeringan, akan ada penurunan (output gula)," kata Jose Orive, Direktur Eksekutif Organisasi Gula Internasional (ISO).
Para analis mengatakan penurunan produksi gula global karena El Nino dapat berarti bahwa defisit saat ini diperkirakan terjadi pada 2015-2016 mungkin lebih besar daripada yang diperkirakan semula.
"Jika El Nino semakin parah dan benar-benar dampak negara-negara ini, defisit akan lebih tinggi," kata Claudiu Covrig, Analis Senioar Bidang Pertanian Platts.
(hen/hen)











































