Menteri Perindustrian Saleh Husin menghadiri acara 'Swarna Fest 2015 β Festival Serat dan Warna Alam Indonesia' di Pantai Nembrala, Rote Ndao, Nusa Tenggara Timur, Jumat (6/11/2015). Festival ini menampilkan para perajin tenun Pulau Rote yang memanfaatkan bahan baku ramah ramah lingkungan serta serat dan warna alami.
Penggunaan bahan baku ramah lingkungan akan menumbuhkan minat pasar internasional terhadap produk kain tenun Indonesia, khususnya dari Pulau Rote.
"Pasar internasional saat ini pun cenderung membangkitkan kembali penggunaan warna-warna alam karena sifatnya yang ramah lingkungan, sehingga sesuai dengan tuntutan masyarakat dari negara maju yang lebih menghendaki produk-produk yang aman dan ramah lingkungan," ujar Saleh, dalam sambutannya membuka acara Swarna Fest 2015 di Rote Ndao, Jumat (6/11/2015).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dia menambahkan, peringkat ekspor barang kreatif Indonesia tumbuh menjadi peringkat 25 di tahun 2014 dari peringkat 85 di tahun 2013. Sampai dengan Juni 2015 sumbangan industri kreatif terhadap PDB telah mencapai 6,3%, atau mencapai Rp 104,73 triliun.
Pertumbuhan tertinggi dicapai oleh subsektor kerajinan dengan laju pertumbuhan ekspor sebesar 11,81%. Kemudian, disusul oleh produk fesyen dengan pertumbuhan 7,12%, periklanan sebesar 6,02%, dan arsitektur 5,59%.
Ajang Swarna Fest 2015 turut mengadakan beberapa pelatihan dan bimbingan teknis di Kabupaten Rote Ndao seperti bimbingan teknis untuk pakaian jadi, bimbingan teknis untuk gula semut, pendampingan pencelupan warna alam, dan yang akan dilaksanakan mulai hari ini yaitu pelatihan dan pendampingan kerang-kerangan.
(hns/hns)










































