Dukung Tol Laut Jokowi, Shell Bikin Pelumas Kapal

Dukung Tol Laut Jokowi, Shell Bikin Pelumas Kapal

Muhammad Idris - detikFinance
Jumat, 06 Nov 2015 18:12 WIB
Dukung Tol Laut Jokowi, Shell Bikin Pelumas Kapal
Ilustrasi (Foto: dok. detikFinance)
Jakarta - Pasca meresmikan pabrik pelumas baru di Marunda Center, Bekasi, PT Shell Indonesia mulai melirik perluasan pasar pelumas di sektor maritim, khususnya guna mendukung program tol laut yang dicanangkan Presiden Joko Widodo (Jokowi).

Global General Manager Shell Marine Products Shell, Jan Toschka mengatakan, bertambah pesatnya angkutan laut untuk mendukung konektivitas antar pulau, ikut membuat konsumsi pelumas khusus kapal ikut melonjak.

"Kebutuhan pelumas kapal berbeda dengan moda transportasi lain. Di kapal itu tak kenal libur, dan aktif selama 24 jam. Sementara untuk sandar di pelabuhan satu kapal hanya butuh 2-3 jam saja. Ini yang coba kita dukung," kata Toschka ditemui di Restoral Kembang Gula, Sudirman, Jakarta, Kamis (6/11/2015).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulai memasok sejak tahun 1997, Shell sendiri saat ini sudah memasok pelumas kapal di 20 pelabuhan di Indonesia. Shell pun berencana membangun lebih banyak infrastruktur pelumas di kawasan Timur Indonesia untuk membantu pergerakan kapal tol laut.

"Kita tak hanya memasok pelumas untuk kapal-kapal besar dan menengah, seperti tanker dan ferry. Kapal kecil dan kapal nelayan kita upayakan bisa menambah jangkauan distribusi kita, kami pada dasarnya mendukung orientasi pembangunan saat ini yang mengarah ke Timur," jelas Toscha.

Toscha menambahkan, selain membuat kebutuhan pelumas untuk tol laut, mulai beroprasinya pabrik baru di Marunda juga secara signifikan membuat impor pelumas, khususnya oli kapal terpangkas secara signifikan.

Sebagai informasi, Shell baru saja meresmikan pabrik oli seluas 75.000 hektar di Marunda. Pabrik ini mampu memproduksi hingga 136 juta liter setara dengan 120 ribu ton pelumas setiap tahunnya.

Dengan kapasitas produksi sebesar itu, pabrik ini menjadi yang terbesar diantara 20 pabrik pelumas di Indonesia saat ini. Nilai investasi yang digelontorkan untuk membangun pabrik ini mencapai US$ 132 juta alias Rp 1,7 triliun.

Total kebutuhan pelumas untuk berbagai sektor di dalam negeri saat ini mencapai 1,8 ‎juta KL per tahun, sementara baru 850 ribu KL yang dipasok dari dalam negeri, sisanya dikuasai oleh pelumas impor.

"Tentu akan berpengaruh besar selain untuk tol laut dengan adanya pabrik sendiri di Indonesia. Ini juga bisa membuat kapal-kapal yang sebelumnya mengganti oli di Singapura, bisa berpindah ke Indonesia karena harga yang lebih kompetitif. Tapi ini pilihan konsumen," tutupnya.

(ang/ang)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads