"Ada tender kereta (gerbong) sebanyak 264 kereta senilai US$ 110 juta. Kami optimis memenangi tender tersebut," ujar Dirut PT INKA Agus H Purnomo seusai Kunker Menkeu RI dalam rangka penugasan khusus LPEI/IEB untuk mendukung paket kebjakan ekonomi pemerintah tahun 2015 di PT Kelola Mina Laut (KML) Gresik, Kamis (10/12/2015).
Agus mengatakan, saingan Indonesia dalam tender tersebut adalah China dan India. Agus mengatakan, Bangladesh merupakan pasar yang sangat menarik bagi INKA karena proyek pembangunan perkeretaapiannya yang berkelanjutan dengan dukungan Asian Development Bank (ADB).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
INKA sendiri sebelumnya sudah beberapa kali mengekspor kereta api ke luar negeri sejak tahun 1998 yakni 70 unit ballast wagon ke Thailand. Tahun 2006, mengekspor 50 unit pass coaches ke Bangladesh. Tahun 2004, mengeskpor wagon center parts ke Australia. Tahun 2012, mengekspor well wagons ke Singapura dan power generating car dan pass coaches ke Malaysia.
"India dan China sebagai pesaing kami sudah didukung oleh bank exim pemerintah masing-masing. Selain menawarkan harga yang kompetitif, juga menawarkan paket pendanaan untuk Bangladesh Railway," tandas Agus.
(iwd/ang)