Bertemu Jokowi, Pengusaha Sawit Lapor Kampanye Negatif Hingga Biodiesel

Bertemu Jokowi, Pengusaha Sawit Lapor Kampanye Negatif Hingga Biodiesel

Maikel Jefriando - detikFinance
Selasa, 02 Feb 2016 14:42 WIB
Foto: Jhoni Hutapea
Jakarta - Kalangan pengusaha sawit yang tergabung dalam Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) bertemu Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Negara. Kepada pemerintah, GAPKI meminta kepastian penyerapan untuk kebutuhan dalam negeri.

Ketua Umum GAPKI, Joko Supriyono menyatakan, ekspor sawit Indonesia mencapai 26 juta ton. Pemerintah telah berencana menerapkan biodiesel B20. Ini sangat membantu kepastian penyerapan produksi, sehingga harus direalisasikan. Program B20 adalah, setiap liter solar harus ada campuran biodiesel sebanyak 20%.

"Insentif itu yang penting bisa diserap dengan baik maka bagus lah. B20 sangat membantu domestik. Kalau bisa 3 juta ton (diserap) maka bisa mengurangi 3 juta ton dari pasar global, sehingga akan bisa memberikan sentimen positif bagi pelaku pasar," terang Joko di Istana Negara, Jakarta, Selasa (2/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain itu, GAPKI juga mengeluhkan kampanye negatif dari berbagai pihak soal sawit. Ini sangat berpengaruh terhadap permintaan sawit dari berbagai negara di dunia.

"Melaporkan mengenai isu perdagangan, banyak kampenye negatif," imbuhnya.

Presiden Jokowi, menurut Joko akan memberikan dukungan terhadap industri sawit. Dikarenakan sawit adalah komoditas strategis dan besar pengaruhnya dalam mendorong perekonomian nasional.

Apalagi diketahui, ekspor sawit masih dalam urutan terbsar pada kelompok non migas. Bila terus ditingkatkan, maka akan bisa menyaingi ekspor minyak dan gas bumi (migas).

"Presiden bilang ini strategis sehingga harus dikembangkan ke depan. Ekspor juga harus ditingkatkan dan dikembangkan. Dengan demikian secara horizontal maupun vertikal ini harus memperoleh dukungan," jelas Joko. (mkl/wdl)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads