Rizal dan Douglas menyepakati pembentukan kepengurusan CPOPC. Direktur Eksekutif CPOPC akan diisi oleh orang Indonesia, yaitu Benny Wachyudi, mantan pejabat Kementerian Perindustrian (Kemenperin).
"Pertemuan kami menyangkut kelanjutan dari CPOPC. Kami berbahagia Menteri Malaysia hadir di sini, pertemuan tadi pagi berlangsung produktif. Kita menyepakati beberapa hal, termasuk staffing CPOPC. Kami berterima kasih Malaysia mendukung Direktur Eksekutif CPOPC dari Indonesia. Kami menunjuk Pak Benny," kata Rizal dalam konferensi pers di Kantor Kemenko Kemaritiman dan Sumber Daya, Jakarta, Kamis (4/2/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Ada 4 direktur di bawah Direktur Eksekutif, 2 ditunjuk Indonesia, 2 dari Malaysia. Kita akan tunjuk 1 orang utk Direktur Standarisasi, untuk harmonisasi standar, yaitu Fadhil Hasan. 1 lagi Direktur untuk Green Economic Zone," ucap Rizal.
Indonesia bersama Malaysia yang merupakan 2 negara produsen sawit terbesar di dunia akan mengajak negara-negara produsen sawit lain di seluruh dunia untuk bergabung dalam CPOPC.
"Kita akan mengajak negara-negara produsen dari Asia dan Afrika untuk ikut bergabung sehingga bargain power-nya lebih tinggi," cetusnya.
Pembentukan CPOPC ini diharapkan bisa memperkuat posisi tawar negara-negara produsen minyak sawit dan melawan kampanye hitam terhadap minyak sawit.
"Palm oil itu bagian dari solusi climate change. Selama ini ada yang menyebar kampanye negatif, itu tidak benar. Yang terjadi kalau kita menggunakan biodiesel, kita membantu mengurangi emisi karbon," tutupnya. (hns/hns)











































