NTT Produsen Rumput Laut Terbesar RI, Paling Banyak Diekspor ke China

NTT Produsen Rumput Laut Terbesar RI, Paling Banyak Diekspor ke China

Dina Rayanti - detikFinance
Rabu, 17 Feb 2016 18:22 WIB
Foto: Kurnia Yustiana
Jakarta - Nusa Tenggara Timur (NTT) menjadi provinsi penyumbang rumput laut terbesar di tingkat nasional. Berdasarkan data Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) produksi rumput laut Indonesia pada 2015 mencapai 10.335.000 ton basah, 60% dari capaian tersebut berasal dari NTT.

"Salah satu pulau NTT, Sumba menghasilkan 100 ribu ton dan hasilnya diserap pabrik setempat 40%. Sisanya ekspor ke pabrik lain di dalam (negeri) ataupun di luar. Jika pasar semakin besar, ini bisa lebih besar lagi," ungkap Safari Aziz, Ketua Umum Asosiasi Rumput Laut Indonesia (ARLI), di Menara Kadin, Jakarta, Rabu (17/2/2016).

Oleh karena itu, Ia menghimbau kepada pemerintah untuk membatalkan rencana larangan ekspor karena serapan industri dalam negeri terhadap rumput laut dinilai masih sangat rendah.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Hasil produksi rumput laut kita tidak hanya dari NTT saja, masih banyak lainya seperti Kalimantan Utara, Sulawesi Selatan dan wilayah timur lainya. Jika ada larangan ekspor, mau dikemanakan limpahan hasil yang telah diproduksi para petani rumput laut kita. Kami minta pemerintah memikirkan hal ini," jelas Safari.

Terlepas dari krisis global yang ikut memperoleh pemasaran dan penyerapan rumput laut dan produk olahannya, nyatanya Indonesia masih mampu meningkatkan volume ekspor dari 200.706 ton di 2014 menjadi 206.305 ton di 2015.

"Volume ekspor memang naik, walaupun nilainya menurun karena rendahnya harga pembelian akibat adanya rencana pengenaan bea keluar dan larangan ekspor 2015," kata Safari.

Ekspor Terbesar ke China

Luasnya sebaran usaha budidaya rumput laut di Indonesia mengantarkan Indonesia menjadi salah satu menjadi salah satu produsen utama rumout laut dunia.

Data dari Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) mencatat produksi rumput laut Indonesia pada tahun 2015 mencapai 10.335.000 ton basah atau jika dikonversi menjadi 1.033.500 ton kering.

Pengimpor rumput laut terbesar berasal dari China, berdasarkan data yang dikeluarkan KKP per tahun, ekspor produksi rumput laut ke China sebanyak 169 ribu ton rumput laut kering.

"Serapan terbesar dari China, yang beli terbesar di China," kata Aziz.

Di sisi lain serapan industri dalam negeri terhadap rumput laut dinilai masih sangat rendah, hanya mencapai 87.429 ton kering.

"Pasokan dan budidaya rumput laut masih banyak tersedia di dalam negeri, tapi serapannya masih rendah, oleh karena itu para pelaku usaha rumput laut terus berusaha agar rumput laut itu bisa diekspor sembari membangun daya saing industri dalam negeri, karena sebenarnya pasar luar negeri yang selama ini berkontribusi terhadap berkembangnya budi daya rumput laut Indonesia," kata Safari.

(ang/ang)

Hide Ads