Perusahaan Sawit di Malaysia Boleh Bakar Lahan, Tapi Ada Syaratnya

Laporan dari Sarawak

Perusahaan Sawit di Malaysia Boleh Bakar Lahan, Tapi Ada Syaratnya

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Kamis, 25 Feb 2016 11:45 WIB
Foto: Feby Dwi Sutianto
Miri - Pembakaran untuk pembukaan lahan dan proses replanting pada perkebunan kelapa sawit di Indonesia masih dilakukan secara bebas. Parahnya, pembakaran tersebut terjadi di atas lahan gambut, dan dilakukan saat musim kemarau panjang.

Lahan gambut tanpa penanganan khusus bisa terbakar hingga ke bawah permukaan dan berlangsung lama. Kondisi ini memicu asap yang dikeluhkan sampai ke negara tetangga.

Ternyata, pembakaran lahan gambut juga diperkenankan di Malaysia, namun dengan catatan khusus. Sehingga pembakaran tidak sampai memicu bencana asap.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Proses pembakaran batang atau tanaman sawit harus terdaftar di otoritas Malaysia. Proses pembakaran akan dibatasi jumlah area dan diatur waktunya. Selain itu, pembakaran dilakukan di luar hari dengan curah penghujan yang rendah.

"Mereka diizinkan membakar setelah gambut basah. Pembakaran tidak sembarangan waktu, tidak boleh masa kering yang panjang. Waktu pembakaran ditentukan termasuk jumlah yang dibakar. Saat dibakar, ditunggu sama pemadam dan petugas. Kayak memusnahkan narkoba, tidak boleh sembarangan," kata Ahli Gambut asal Institut Pertanian Bogor (IPB), Dr Basuki Sumawinata, kepada awak media asal Indonesia di area perkebunan sawit di daerah Miri, Sarawak, Malaysia, Rabu (24/2/2016).

Bila perusahaan yang mengajukan melanggar waktu dan jumlah yang dibakar, perusahaan bisa dikenakan denda 20.000 ringgit.

Sementara itu,Β  Managing Director Woodman Group, Dato Sri Law Kiu Kiong menjelaskan, pihaknya sebagai perusahaan kelapa sawit biasanya melakukan pembakaran saat proses pembukaan lahan gambut. Kayu-kayu hasil pembukaan lahan dibakar dengan prosedur sangat ketat.

Bila ingin melakukan penanaman ulang atau proses replanting, sisa potongan kelapa sawit tak dibakar. Batang-batang tanaman tersebut ditanam di tanah sehingga akan hancur dan terurai.

"Kalau replanting, tanaman dipotong, kemudian ditanam dan dikompres ekskavator. Nanti dia akan terurai," sebutnya. (feb/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads