Mayoritas Pekerja Kebun Sawit di Sarawak Adalah WNI

Laporan dari Sarawak

Mayoritas Pekerja Kebun Sawit di Sarawak Adalah WNI

Feby Dwi Sutianto - detikFinance
Kamis, 25 Feb 2016 12:35 WIB
Foto: Feby Dwi Sutianto
Miri - Serawak merupakan salah satu sentra perkebunan kelapa sawit di Malaysia. Tercatat, mayoritas pekerja kebun merupakan Warga Negara Indonesia (WNI), seperti di perusahaan Woodman Group.

Perusahaan kelapa sawit yang memiliki lahan seluas 40.000 hektar di Miri, Sarawak, Malaysia ini mempekerjakan sampai 8.000 orang. Dari angka tersebut, sebanyak 80% merupakan Tenaga Kerja Indonesia (TKI).

"Kita ada 7.000-8.000 pekerja. Mayoritas dari Indonesia yakni 80%, sisanya 20% dari Malaysia," kata Managing Director Woodman Group, Dato Sri Law Kiu Kiong, di area perkebunan Woodman Group, Miri, Sarawak, Rabu (24/2/2016).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para pekerja ini mayoritas berada di lapangan. Woodman juga memberikan pelatihan kepada para pekerja asal Indonesia, karena Woodman Group juga memiliki pusat pendidikan.

Dato mengaku, pihaknya lebih memilih mempekerjakan WNI daripada pekerja asing lainnya karena pertimbangan khusus.

"Budaya dan agama kita mayoritas sama jadi gampang penyesuaiannya. Kemudian orang Indonesia yang kerja di sini bisa bawa keluarga ke sini untuk kerja," sebutnya.

Meski mayoritas WNI, Dato Sri mengklaim semua pekerjanya legal.

detikFinance sempat berbicara dengan TKI yang bekerja di Woodman Group. Sandi, pria asal Makassar, sudah 3 tahun bekerja di kebun kelapa sawit di Malaysia.

Pria muda ini mengaku senang bekerja di sini karena penghasilan. Selain itu, Sandi memperoleh asrama gratis di area perkebunan.

"Saya sudah 3 tahun di sini. Di sini saya legal. Saya senang di sini karena penghasilannya besar," kata Sandi.

Sementara itu, Group Plantation Controller dari Sarawak Oil Palms Berhard, Chua Kian Hong mengaku memiliki pekerja hampir 8.000 orang. Dari jumlah itu, sebanyak 90% datang dari Indonesia. Sarawak Oil Palms Berhard sendiri memiliki hampir 60.000 hektar kebon kelapa sawit yang tersebar di area Sarawak.

Β "Ada 90% yang merupakan pekerja ladang datang dari Indonesia," ujarnya. (feb/drk)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads