Menperin Blusukan di Bengkel Pesawat Garuda

Menperin Blusukan di Bengkel Pesawat Garuda

Ardan Adhi Chandra - detikFinance
Jumat, 04 Mar 2016 20:00 WIB
Foto: Ardan - detikFinance
Tangerang - Menteri Perindustrian, Saleh Husin sore tadi melakukan kunjungan kerja ke fasilitas bengkel pesawat (Maintenance, Repair and Overhaul/MRO) milik anak usaha PT Garuda Indonesia Tbk (GIAA), yaitu GMF AeroAsia di Hanggar 4 GMF, Komplek Bandara Internasional Soekarno-Hatta, Tangerang.

Saleh tiba pukul 17.00 WIB setelah sebelumnya menghadiri rapat koordinasi di Kantor Kemenko Perekonomian, Jakarta. Kedatangan Menteri Perindustrian ini juga didampingi oleh Iwan Joeniarto, Director of Maintenance and Information Technology, Garuda Indonesia.

Di bengkel pesawat Garuda Indonesia, Saleh sempat berkeliling area hanggar selama 30 menit.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Di sela blusukan, Saleh mengaku perkembangan industri penerbangan di Indonesia sangat pesat dan perlu didukung oleh fasilitas MRO yang dapat diandalkan.

"Kita tahu bahwa dengan perkembangan industri penerbangan yang begitu pesat di Indonesia. Apakah MRO yang betul-betul dapat diandalkan? Ini sudah dilakukan oleh GMF dalam hal ini anak perusahaan Garuda," Ucap Saleh di Hanggar GMF, Tangerang, Jumat (4/3/2016).


Saleh Husin di Hanggar GMF (Ardan-detikFinance)


Pemerintah, lanjut Saleh, juga telah melakukan beberapa kemudahan kepada industri MRO di dalam negeri.

"Tentu ini sejalan dengan program pemerintah dan tentu pemerintah juga telah memberikan beberapa kemudahan. Beberapa fasilitas telah diberikan PPN 0% spare part dari luar negeri agar daya saing dari industri penerbangan bisa bersaing dengan luar negeri," ujar Saleh di tengah aktivitasnya melakukan kunjungan ke GMF.

Saleh juga bertekad agar industri MRO dalam negeri dapat terus berkembang dan dapat bersaing dengan MRO di luar negeri.

"MRO perlu didukung dengan fasilitas dan juga kualitas SDM-nya perlu ditingkatkan. Selama ini misalnya, kita masih impor untuk vulkanisir ban ban pesawat. Nah kenapa nggak kita lakukan di Indonesia saja. Tentu perlu dukungan SDM dan peralatan lainnya," tutup Saleh. (feb/feb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 

Hide Ads