Triawan Munaf sangat terkesan dengan suasana pabrik yang bersih dan sangat efisien dengan sistem komputerisasi yang terintegrasi. "Bersih dan efisien" gumam Triawan saat berkunjung ke pabrik POSCO, Selasa (4/4/2016).
Selain melakukan tinjauan langsung ke pabrik baja POSCO, Triawan yang didampingi Duta Besar John A. Prasetio juga telah bertemu dengan pimpinan Lotte Chemical di Wisma Duta, dan CEO POSCO pada Selasa (5/4/2016).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Pada kunjungan ini, Triawan menegaskan komitmennya untuk memfasilitasi dan mengurai kendala yang dihadapi guna memperlancar arus investasi Korsel ke Indonesia. Hasil lain dari kunjungan antara lain terlihat dari antusias Lotte Cinema yang berminat untuk melakukan investasi sejalan dengan regulasi baru Pemerintah RI yang membuka dan memperbesar porsi investasi asing di bidang industri hiburan
POSCO adalah pabrik baja terpadu terbesar di dunia, dengan kapasitas produksi sekitar 20 juta ton per tahun dan beroperasi 24 jam. Pabrik POSCO Gwangyang dibangun mulai tahun 1981 hingga terakhir tahap 5 selesai tahun1999 dengan total area lebih dari 1500 hektare.
Total 13 pulau kecil di sekitar teluk Gwangyang menjadikan POSCO sebagai salah satu kompleks pabrik baja terbesar dunia yang sangat memperhatikan kelestarian lingkungan.
DCM KBRI Seoul Cecep Herawan yang mendampingi kunjungan Triawan Munaf sangat terkesan dengan suasana kompleks POSCO, dimana area hunian dan fasilitas pendukung pegawai sangat tertata apik. "Tidak terasa kita berada dilingkungan pabrik, karena suasananya asri dan hijau" terang Cecep.
Suasana musim semi dengan bungasakura yang sedang berkembang menjadikan lingkungan hunian POCSO semakin indah dilihat. Sekitar 7000 pegawai POSCO beserta keluarga, bekerja dan tinggal di kompleks yang didukung berbagai sarana dan prasaranacseperti sekolah (SD-SMA), fasilitas olahraga, kesehatan, perbelanjaan dan sebagainya. (hns/hns)











































