"Selama ini suplai bahan baku kita kurang," kata Vice Chairman HIPKI Amrizal Idroes dalam diskusi di Menara KADIN Indonesia, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Amrizal menyampaikan, berdasarkan data sensus oleh Badan Pusat Statistik (BPS), jumlah pohon yang produktif hanya 179 juta pohon. Asumsi produksi per pohon adalah 72 butir per tahun, maka produksi rata-rata adalah 12,9 miliar butir kelapa per tahun.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Amrizal menyampaikan kebutuhan total di dalam negeri adalah 14,63 miliar. Meliputi konsumsi rumah tangga 1,53 miliar butir kelapa, ekspor buah kepala 3,5 miliar butir dan sisanya adalah untuk kebutuhan industri.
"Jadi tidak pernah cukup pasokan dalam negeri," terang Amrizal.
Dalam catatan industri, penurunan kapasitas produksi dibandingkan dengan 5 tahun yang lalu mencapai 30%-50%. Ini tidak lepas dari kondisi tanaman yang sudah tua, tidak ada peremajaan, alih fungsi lahan perkebunan dan pengaruh el nino serta maraknya ekspor kelapa segar.
"Kalau tidak ada pembenahan, ini akan menimbulkan ketidakpastian pasokan," tegasnya. (mkl/hns)











































