"Data menunjukkan ekspor kelapa mentah memang meningkat sejak 2011," kata Nurlaila, Direktur Ekspor Pertanian dan Kehutanan, Kementerian Perdagangan (Kemendag) dalam diskusi di Menara KADIN, Jakarta, Kamis (21/4/2016).
Sejak 2011 ada tren kenaikan sebesar 18,3% sampai dengan 2015 secara nilai dan secara volume kenaikan terjadi 11,84%. Data tersebut menunjukkan meski secara volume ada kenaikan signifikan, akan tetapi berbeda dari sisi nilai.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain dalam bentuk mentah, kelapa dalam bentuk olahan jauh lebih besar diekspor ke negara lain. Pada 2015, volume ekspornya mencapai 1,1 juta ton atau setara dengan US$ 886,1 juta.
"Share ekspor kelapa olahan memang jauh lebih besar dibandingkan mentah. Tapi kalau olahan kan sudah memiliki nilai tambah," jelasnya.
Nurlaila menilai hal tersebut yang kemudian membuat industri dalam negeri kekurangan bahan baku. Apalagi ditambah dengan kondisi produksi kelapa yang berada dalam tren penurunan.
"Industri dalam negeri kekurangan bahan baku kelapa bulat," tegasnya. (mkl/hns)











































