Lembaga pemeringkat internasional, Fitch Rating, dalam keterangan tertulisnya Selasa (26/4/2016), memprediksi harga CPO tahun ini bisa mencapai kisaran US$ 650 hingga US$ 700 per ton.
Fitch memprediksi, outlook untuk sektor industri minyak sawit Asia akan membaik seiring dengan bertambahnya permintaan secara perlahan. Hal ini diimbangi dengan jumlah produksi sawit di Indonesia dan Malaysia yang mulai dikurangi.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Produksi CPO di Malaysia sudah turun drastis, hingga ke titik terendahnya dalam 18 bulan terakhir yaitu sebanyak 1,04 juta ton di Februari 2016. Penurunan produksi juga terjadi di Indonesia.
Untungnya, konsumsi minyak sawit dalam negeri Indonesia naik. Hal ini juga mendorong naiknya harga CPO di tengah ekspor yang lesu.
Pemerintah Indonesia juga sudah menetapkan celengan sawit alias CPO Supporting Fund (CSF) untuk membantu industri lokal. (ang/dnl)











































